Tolak Pengembangan Geothermal, Puluhan Warga Demo di Kementerian ESDM

Rabu, 17 Juli 2024 17:42 WIB

Aliansi Nasional Tolak Geothermal melakukan aksi di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024. Mereka menolak pengembangan proyek geothermal di Indonesia. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan warga yang tergabung dalam Koalisi Nasional Tolak Geothermal melakukan aksi di depan kantor Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Rabu, 17 Juli 2024. Mereka menolak pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di daerahnya.

Perkumpulan terdiri dari warga yang tinggal di beberapa lokasi pengembangan, seperti Flores NTT, Mandailing Sumatera Utara, dan Padarincang Banten.

Kristianus Jaret, salah satu anggota aksi mengatakan rencana pengembangan geothermal berpotensi merugikan masyarakat lokal. Warga Poco Leok, Flores Nusa Tenggara Timur itu tegas menolak pembangunan PLTP di desanya. “Saat ini PLN sudah menggencarkan pengadaan lahan, ini ditentang oleh 90 persen warga,” ujarnya ditemui di depan gedung Dirjen EBTKE Kamis, 17 Juli 2024.

Menurut dia, proyek geothermal sudah hadir di Flores sejak 2011 lewat beroperasinya PLTP Ulumbu. Saat ini ada rencana perluasan PLTP ke wilayah lain yakni Poco Leok dan progres terkini adalah pengadaan lahan. Ia mengklaim setidaknya ada 14 kampung adat yang menolak kehadiran tambang panas bumi di kawasan tersebut.

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Manggarai, rencana pengembangan area PLTP Ulumbu sudah melalui tahap sosialisasi. Pada 13 Juni 2024, otoritas setempat mempertemukan warga dengan PLN. Pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok disebut untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi masyarakat, baik rumah tangga dan industri.

Advertising
Advertising

Penolakan pengembangan poyek energi baru tersebut juga datang dari warga Padarincang, Banten. Tepatnya di area kaki Gunung Gede Pangrango. Dadang, salah satu warga lokal yang ikut aksi juga menyatakan keberatan terhadap rencana operasi geothemal di daerahnya. Pemandu wisata Gunung Gede itu khawatir proyek PLTP akan menghilangkan penghasilan warga lokal akibat alih fungsi lahan.

Dari laman Kementerian ESDM disebut bahwa pengembangan panas bumi di PSPE Cipanas sebagian area prospeknya berada di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Dadang mengatakan proyek geothermal di daerahnya akan memakai porsi lahan 3.180 hektare, yang akan berdampak pada lokasi di Kabupaten Cianjur seperti Pacet, Cipanas dan Cugenang. “Kalau benar-benar terus dibangun, kemungkinan hak rakyat sebagai petani akan hilang dengan adanya tambang geothermal,” ujarnya.

Koordinator aksi, Alfarhat mengatakan daya rusak panas bumi tidak berbeda dengan tambang pada umumnya. Geothermal menurut dia adalah proyek strategis yang butuh banyak air. “Ketika dilaksanakan, maka potensinya merampas ruang hidup dan sumber air warga di lingkar operasi,” ujarnya ditemui di lokasi.

Anggota divisi kampenye jaringan advokasi tambang (Jatam) itu mengatakan proyek geothermal juga butuh lahan dengan skala luas. Ia mencontohkan saat ini di Gunung Gede Pangrango konsesi yang diajukan untuk wilayah kerja panas bumi atau WKP mencapai 92 ribu hektare. “Warga tidak akan bisa berkeliaran secara bebas lagi, karena penambangan panas bumi rakus air dan rakus lahan,” ujarnya lagi.

Jatam juga menilai proyek ini tidak transparan kepada masyarakat. Mereka menuntut Kementerian ESDM menghentikan eksplorasi dan operasi dari proyek-proyek penambangan yang tengah berjalan dan cabut seluruh izin tambang panas bumi di seluruh Indonesia.

Tempo mencoba mengkonfirmasi perihal tudingan koalisi warga terkait masalah pada pengembangan pembangunan Geothermal, kepada Kementerian ESDM. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Eniya Listiani Dewi hanya menjawab singkat. “Saya baru landed,” ujarnya lewat aplikasi perpesanan, Rabu, 17 Juli 2024.

Hingga berita ini ditulis, Eniya tidak merespons pertanyaan lanjutan yang dikirimkan kepadanya.

Pilihan Editor: Geothermal RI Terbesar Kedua Setelah Amerika, 7 Titiknya Berada di Sumsel

Berita terkait

Apakah Token Listrik Bisa Hangus?

5 hari lalu

Apakah Token Listrik Bisa Hangus?

Token listrik atau pulsa listrik tidak punya batas waktu dan tidak bisa expired.

Baca Selengkapnya

PLTP Kamojang, Pembangkit Produsen Hidrogen Hijau Pertama di Asia Tenggara

6 hari lalu

PLTP Kamojang, Pembangkit Produsen Hidrogen Hijau Pertama di Asia Tenggara

Selain sebagai penyuplai listrik dari pembangkit geothermal tertua di Indonesia, PLTP Kamojang kini mampu menghasilkan hidrogen hijau memanfaatkan air konsensasi produksi listrik

Baca Selengkapnya

Pasca Pemadaman Jumat, PLN Pastikan Pertandingan PON XXI Aceh-Sumatera Utara Aman

7 hari lalu

Pasca Pemadaman Jumat, PLN Pastikan Pertandingan PON XXI Aceh-Sumatera Utara Aman

PT PLN (Persero) memastikan gangguan pasokan tenaga listrik yang terjadi di sebagian wilayah Aceh tidak mengganggu pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024

Baca Selengkapnya

PLN Akan Matikan 800 PLTU untuk Capai Emisi Nol Karbon 2060, Perlu Dana 3 Kali RAPBN 2025

8 hari lalu

PLN Akan Matikan 800 PLTU untuk Capai Emisi Nol Karbon 2060, Perlu Dana 3 Kali RAPBN 2025

Untuk mencapai target emisi nol karbon 2060, PLN harus menyediakan 423 gigawatt EBT dengan investasi Rp10.767 triliun atau setara 3 kali RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

PLN Indonesia Power Tingkatkan Penggunaan Teknologi Co-Firing di Jeranjang Lombok

8 hari lalu

PLN Indonesia Power Tingkatkan Penggunaan Teknologi Co-Firing di Jeranjang Lombok

PLN menerapkan teknologi co-firing biomassa di PLTU Jeranjang mulai dilakukan uji bakar pada 2019 dengan metode RDF refuse derived fuel

Baca Selengkapnya

PLTA Jatigede Segera Beroperasi Tahun Ini, Dukung Pasokan Listrik Jawa dan Bali

8 hari lalu

PLTA Jatigede Segera Beroperasi Tahun Ini, Dukung Pasokan Listrik Jawa dan Bali

PLTA Jatigede berkapasitas 2 kali 55 megawatt bakal beroperasi tahun ini.

Baca Selengkapnya

Melongok PLTA Bengkok, Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan yang Berusia Lebih dari Satu Abad

10 hari lalu

Melongok PLTA Bengkok, Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan yang Berusia Lebih dari Satu Abad

Di tengah kota Bandung terdapat PLTA Bengkok, pembangkit listrik ramah lingkungan yang berusia 101 tahun. Seperti apa profilnya?

Baca Selengkapnya

PLN: Pasokan Listrik Dipastikan Aman Selama Kunjungan Paus Fransiskus Mulai Besok

12 hari lalu

PLN: Pasokan Listrik Dipastikan Aman Selama Kunjungan Paus Fransiskus Mulai Besok

Posko siaga yang beroperasi selama 24 jam ini bertujuan memastikan respons cepat segala kemungkinan gangguan kelistrikan saat lawatan Paus Fransiskus.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Batasi BBM Subsidi Pertalite, Sebab...

15 hari lalu

Jokowi Bakal Batasi BBM Subsidi Pertalite, Sebab...

Pembatasan BBM subsidi Pertalite sedang direncanakan dan kemungkinan akan mulai berlaku sejak 1 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya: Pengamanan Aksi Beberapa Hari Terakhir Sesuai SOP

15 hari lalu

Polda Metro Jaya: Pengamanan Aksi Beberapa Hari Terakhir Sesuai SOP

Polda Metro Jaya menyatakan jajarannya tetap menunjukkan sikap humanis terhadap demonstran, bahkan ada polisi yang terluka

Baca Selengkapnya