TEMPO.CO, Palembang – Indonesia sebagai bagian dari Cincin Api Pasifik, menempati peringkat kedua sebagai wilayah panas bumi (geothermal) terbesar di dunia setelah Amerika serikat, dengan kapasitas terpasang mencapai 2.378 MW. Data dari Kementerian ESDM, Sumatera Selatan memiliki potensi pengembangan panas bumi yang sangat besar dengan identifikasi 7 titik yang masih sangat prospektif untuk dikembangkan.
Sumatera, mengikuti Jawa, menduduki peringkat kedua sebagai penyumbang utama geothermal dengan kapasitas terpasang mencapai 917 MW. General Manager PT PGE area Lumut Balai, Catur Hendro Utomo S melihat hal itu sebagai peluang dan tantangan yang harus dihadapi.
Pada tahun 2020 PT PGE berhasil membangun 1 unit PLTP Lumut Balai dengan mengoperasikan listrik sebesar 55 MW, sedangkan ditahun 2023 ini PGE sedang melakukan tahap Pembangunan Fasilitas PLTP Unit ke-2 yang ditargetkan COD pada bulan Desember 2024 dengan penambahan kapasitas sebesar 55 MW.
Pengembangan energy baru terbarukan atau EBT oleh PGE area Lumut Balai ini persisnya daerah Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Sementara untuk 7 titik potensi yang ada di Sumsel meliputi Lapangan Tanjung Sakti di Empat Lawang, Rantau Dadap di Lahat dan Muara Enim, Bukit Lumut Balai di OKU dan Muara Enim, Ulu Danau di OKU Selatan, Maga Bayur OKU Selatan, Way Selabung di Oku Selatan dan Lapangan Lawang di kabupaten empat Lawang.
Dari 7 titik tersebut, baru 2 titik yang sudah beroperasi. Dua titik itu masing-masing dengan kapasitas terpasang PGE area Lumut Balai COD 2019 dan PLTP Rantau Dedap COD 2021. “Untuk LMB unit II ditargetkan beroperasi pada desember tahun depan,” ujar Catur Hendro, Senin, 11 Desember 2023.
Proyek Lumut Balai Unit 1 & 2 termasuk PSN