Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp 16.170 per Dolar AS

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Senin, 15 Juli 2024 16:35 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah melemah 33 poin dalam penutupan perdagangan hari ini Senin, 15 Juli 2024. Nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp 16.170 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan Jumat, 12 Juli 2024, kurs rupiah terhadap dolar AS tercatat di level Rp 16.137.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan greenback mendapat beberapa tawaran beli setelah terjadi penembakan kepada Donald Trump di Pennsylvania. Mantan Presiden AS yang kembali mencalonkan diri itu tertembak di bagian telinganya.

"Para analis mengatakan penembakan tersebut meningkatkan peluang (Trump) untuk menang atas Joe Biden, sebuah skenario yang pada akhirnya dapat menguntungkan dolar," kata Ibrahim dalam analisis rutinnya pada Senin.

Hal ini, mengingat Trump telah mengisyaratkan niatnya untuk memberlakukan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis. Kemudian, dolar AS juga akan mengambil lebih banyak isyarat dari pidato Ketua The Fed Jerome Powell akhir pekan ini.

Di lingkup Asia, perekonomian Cina tumbuh kurang dari yang diperkirakan sebesar 4,7 persen pada kuartal II, di tengah meningkatnya hambatan akibat pelemahan belanja konsumen. Angka tersebut meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya pemulihan ekonomi di negara tersebut. "Terutama ketika negara tersebut bergulat dengan melambatnya belanja konsumen."

Advertising
Advertising

Selain itu, yen Jepang menguat tajam terhadap dolar AS akhir pekan lalu. Hal ini memicu spekulasi mengenai apakah tindakan tersebut disebabkan oleh intervensi pemerintah atau karena berkurangnya taruhan terhadap yen. Yen juga pulih dari level terlemahnya selama 38 tahun. Meskipun terjadi pemulihan baru-baru ini, namun yen masih mengalami pelemahan tajam terhadap dolar selama dua tahun terakhir.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia surplus pada Juni 2024 mencapai US$ 2,39 miliar. Angkanya turun US$ 0,54 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat US$ 2,92 miliar. Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Surplus neraca perdagangan Juni 2024 ditopang oleh komoditas non-minyak dan gas (nonmigas), sebesar US$ 4,43 miliar. Komoditas yang memberikan sumbangan surplus adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72) dan beberapa komoditas lainnya.

Sementara itu, surplus neraca perdagangan migas Juni 2024 sebesar US$ 4,43 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 4,25 miliar. Pada Juni tahun lalu, surplus neraca perdagangan migas tercatat sebesar US$ 4,41 miliar.

Di sisi lain, neraca perdagangan dari komoditas migas mengalami defisit US$ 2,04 miliar. Komoditas penyumbang defisit berasal dari hasil minyak dan minyak mentah. Defisit neraca perdagangan migas bulan Juni 2024 lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni US$ 1,33 miliar.

Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2024 masih surplus karena nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 20,84 miliar atau turun 6,65 persen secara bulanan. Sedangkan nilai impor sebesar US$ 18,45 miliar atau turun 4,89 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya.

Pilihan Editor: Kadin Minta Aturan Bea Masuk Impor Tidak Ganggu Pasokan Bahan Baku Industri

Berita terkait

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

5 jam lalu

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

Australia dan Indoensia memperkenalkan strategi jalur praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah.

Baca Selengkapnya

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

10 jam lalu

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia akan menentukan penurunan, penaikan, atau penahanan suku bunga acuan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari mulai besok.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

16 jam lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

1 hari lalu

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif kedua negara

Baca Selengkapnya

Naik Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.439.000

2 hari lalu

Naik Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.439.000

Harga emas Antam sepekan terakhir terus mengalami kenaikan. Hari ini di level Rp 1.439.000

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

Ibrahim memprediksi rupiah masih akan tetap menguat pada Selasa pekan depan, 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa

3 hari lalu

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Setidaknya ada 10 negara yang diketahui tidak pernah dijajah bangsa Eropa berdasarkan World Atlas

Baca Selengkapnya

Naik Rp 20 Ribu, Harga Emas Antam Rp 1.429.000 Hari Ini

3 hari lalu

Naik Rp 20 Ribu, Harga Emas Antam Rp 1.429.000 Hari Ini

Harga emas Antam naik Rp 20 ribu pada perdagangan hari ini, Jumat 13 September 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

3 hari lalu

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

Indef meminta BI berani mengambil keputusan pelonggaran dan tidak terlalu bergantung suku bunga acuan AS. Kenapa?

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat di Angka 7.798 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Besok Berpotensi Naik

4 hari lalu

IHSG Menguat di Angka 7.798 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Besok Berpotensi Naik

IHSG mengalami penguatan signifikan hari ini. Pada penutupan bursa berada di angka 7.798,15 dan diprediksi akan kembali menguat besok.

Baca Selengkapnya