Defisit APBN Meleset dari Target, Drajad Wibowo: Efek Akhir Masa Jabatan

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Grace gandhi

Kamis, 11 Juli 2024 12:19 WIB

Calon Ketua Umum PAN Drajad Wibowo saat menyerahkan berkas pencalonan ke DPP PAN, Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu 8 Februari 2020. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN meleset dari target. Sampai akhir 2024, defisit diperkirakan akan berada pada level 2,70 persen terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB atau melebar dari target 2,29 persen terhadap PDB.

Bendahara Negara itu mencatat pada paruh awal 2024, pendapatan negara terkontraksi 6,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy). Sementara belanja negara meningkat 11,3 persen yoy.

Ekonom sekaligus anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, mengatakan sudah memperkirakan kinerja fiskal akan meleset. Di sisi belanja negara terjadi pembengkakan. “Ada efek akhir masa jabatan, di mana belanja membengkak karena pemerintah mengejar target capaian pembangunan seperti IKN,” kata dia kepada Tempo, Rabu 10 Juli 2024.

Penerimaan juga merosot, menurut dia, disebabkan kondisi makro Indonesia terlalu mudah terganggu oleh apa yang diputuskan bank sentral Amerika atau The Fed. Terganggunya pun dalam skala yang tidak bisa diabaikan, yang ujungnya menurunkan kinerja perolehan negara dari perpajakan hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP). “Sekaligus menaikkan cost of money pembiayaan APBN,” ujarnya.

Drajad berujar kinerja APBN 2024 ini menjadi peringatan dini bagi pemerintahan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Tekanan fiskal pada akhir tahun ini dan 2025 atau di masa transisi pemerintahan diyakini akan lebih berat.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Untuk menjaga defisit bukan hanya pada posisi 3 persen tapi stabil....

<!--more-->

Untuk menjaga defisit bukan hanya pada posisi 3 persen tapi stabil dan lebih rendah, tekanan tersebut perlu diatasi dengan beberapa pendekatan. Belanja negara, menurut dia, harus dibuat rasional dan bijak. Program presiden dan wakil terpilih bersifat ekspansionari atau luas dan menyasar pertumbuhan ekonomi dengan mengandalkan stimulus-stimulus. “Ini harus dibuat bertahap sesuai ruang fiskal yang ada,” ujarnya.

Selanjutnya, ruang fiskal, Drajad mengatakan, harus selalu diperbesar dengan melakukan terobosan penerimaan negara pada dua sumber penerimaan secara sistemik dan ad hoc. "Ini berlaku pada PPN, PPh, PNBP, bea dan cukai," katanya.

Ia menyarankan sebaiknya jangan mengandalkan pembiayaan utang karena biaya dana yang akan dikeluarkan cenderung meningkat. Selain itu, beban pembayaran pokok dan bunga utang tahun 2025 dan selanjutnya sangat besar. Untuk tahun depan, pemerintah menanggung beban utang jatuh tempo sekitar Rp 800 triliun.

Adapun program makan bergizi gratis dan pembangunan ibu kota baru atau IKN diyakini akan tetap berjalan beriringan. “Tapi tahapannya disesuaikan dengan ruang fiskal,” ujar Drajad.

Pilihan Editor: Kronologi Pembobolan di Bank Jago, Rekening Diduga Hasil Kejahatan?

Berita terkait

Kata Akademisi Soal Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Kata Akademisi Soal Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Buruh optimistis klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja dapat menjadi perhatian pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya

Daftar Program Quick Win Prabowo-Gibran yang Disahkan DPR dan Anggarannya

8 jam lalu

Daftar Program Quick Win Prabowo-Gibran yang Disahkan DPR dan Anggarannya

DPR menyetujui anggaran untuk program unggulan Prabowo-Gibran, salah satunya Makan Siang Bergizi Gratis yang dijatah Rp 71 triliun.

Baca Selengkapnya

Warga Desak Pembayaran Ganti Rugi Lahan Terdampak Tol IKN, Basuki Hadimuljono: Sedang Diinventarisasi

10 jam lalu

Warga Desak Pembayaran Ganti Rugi Lahan Terdampak Tol IKN, Basuki Hadimuljono: Sedang Diinventarisasi

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengklaim tidak ada kendala dalam proses pembayaran ganti rugi lahan warga terdampak proyek tol IKN.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan UU APBN 2025 Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

DPR Sahkan UU APBN 2025 Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

DPR menyetujui RUU RUU APBN 2025 menjadi Undang-undang dalam rapat paripurna yang digelar pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

10 jam lalu

Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia pemerintah pada Juli 2024 sebesar US$194,3 miliar, atau tumbuh sebesar 0,6 persen year-on-year.

Baca Selengkapnya

TC Timnas Indonesia di IKN Bakal Dibuka 11 Oktober, Erick Thohir Pastikan Presiden FIFA Hadir saat Pembukaan

14 jam lalu

TC Timnas Indonesia di IKN Bakal Dibuka 11 Oktober, Erick Thohir Pastikan Presiden FIFA Hadir saat Pembukaan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan Presiden FIFA Gianni Infantino akan hadir dalam pembukaan TC Timnas Indonesia di IKN.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Resmikan Tol Yogya-Solo Seksi Kartasura-Klaten Hari ini

15 jam lalu

Jokowi Bakal Resmikan Tol Yogya-Solo Seksi Kartasura-Klaten Hari ini

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah hari ini, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Bangun Gedung DPR di IKN 2025, Dianggap Boros Anggaran

18 jam lalu

Pemerintah akan Bangun Gedung DPR di IKN 2025, Dianggap Boros Anggaran

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan gedung DPR RI di IKN kemungkinan akan dimulai pada 2025. Ada anggapan boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Semester I 2024, Komnas HAM Soroti Konflik Agraria di IKN dan Kriminalisasi Aktivis HAM Lingkungan

1 hari lalu

Semester I 2024, Komnas HAM Soroti Konflik Agraria di IKN dan Kriminalisasi Aktivis HAM Lingkungan

Komnas HAM mengungkap berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi selama semester I 2024. Dari konflik agraria, kriminalisasi hingga UKT.

Baca Selengkapnya