Analis Prediksi Rupiah Menguat di Akhir 2024, Berada di Rentang Rp15.500-Rp16.000

Selasa, 9 Juli 2024 17:36 WIB

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di akhir 2024. Level penguatan berada di rentang Rp 15.500 sampai Rp 16.000 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan rupiah tersebut dikarenakan kondisi perekonomian global yang membaik, terutama di Amerika Serikat, Eropa, dan Inggris. Yang kemudian membuat bank sentral menurunkan suku bunga.

"Bisa saja penurunan suku bunga ini akan dua kali dalam tahun ini," kata Ibrahim dalam keterangannya pada Selasa, 9 Juli 2024. Menurut dia, kecuali Bank Swiss yang diprediksi menurunkan suku bunga empat kali dalam tahun 2024.

Dia menjelaskan penurunan suku bunga ini akan membuat dolar AS akan kembali mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Di sisi lain, kata dia, terpilihnya Presiden Iran yang pro kelompok reformis membuat ketegangan di Timur Tengah akan mereda.

"Dan perundingan gencatan senjata di semester kedua, kemungkinan besar akan tercapai," ucap dia, dalam pesan suara di aplikasi perpesanan itu.

Advertising
Advertising

Dia mencontohkan telah ada desakan dari rakyat untuk dilakukan perdamaian antara Israel dan Palestina, terutama di Jalur Gaza. Hal itu, membuat ketegangan geopolitik mengalami penurunan cukup drastis. Sehingga hal itu bisa membawa kondisi ekonomi global mengalami perbaikan.

Ia menjelaskan International Monetary Fund (IMF) atau Bank Dunia telah memberikan pernyataan bahwa pertumbuhan ekonomi global kemungkinan besar berada di angka 3,2 persen. Dibandingkan bulan sebelumnya 3,1 persen. "Nah ini membuat ekonomi global kemungkinan sedikit lebih baik," ucap dia.

Di sisi lain, kata dia, secara internal, ekonomi Indonesia masih cukup baik. Misalnya, saat rupiah terus mengalami pelemahan cukup signifikan di atas Rp16 ribu per dolar AS, kata dia, cadangan devisa Indonesia masih cukup baik.

"Apalagi prediksi dari berbagai para ekonom, pemerintah, dan Bank Indonesia bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua kemungkinan besar di atas 5 persen," katanya.

Selanjutnya baca: Pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil

Berita terkait

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

5 jam lalu

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen untuk September 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

7 jam lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

20 jam lalu

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

Menurut analisis LPEM FEB UI, BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

2 hari lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Dilantik Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

3 hari lalu

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Dilantik Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Budiman dilantik menjadi anggota Dewan Komisioner LPS oleh Jokowi. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

Ibrahim memprediksi rupiah masih akan tetap menguat pada Selasa pekan depan, 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

5 hari lalu

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

Indef meminta BI berani mengambil keputusan pelonggaran dan tidak terlalu bergantung suku bunga acuan AS. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat Besok

7 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat Besok

Nilai Rupiah mengalami penguatan terhadap Dolar AS pada akhir perdagangan Rabu, 11 September 2024. Hal ini disebabkan melemahnya indeks Dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir, Hipmi: Karena Ketidakpastian Global

7 hari lalu

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir, Hipmi: Karena Ketidakpastian Global

Hipm menyebutkan lemahnya nilai tukar rupiah selama sepekan terakhir disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS

7 hari lalu

Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS

Presiden Jokowi melantik Aida Suwandi sebagai sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca Selengkapnya