Perumnas, PP dan Beberapa BUMN Karya Kompak Ajukan PMN Triliunan Rupiah, Untuk Apa Saja?

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Aisha Shaidra

Selasa, 9 Juli 2024 16:34 WIB

Direktur Utama Perumnas, Budi Saddewa Soediro di apartemen Sentraland Cengkareng Jakarta pada Senin, 13 Mei 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Umum atau Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) mengajukan Penyertaan Modal Negara atau PMN 2025 sebesar Rp 1 triliun. Modal negara ini disebut untuk menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan perseroannya akan menggunakan PMN untuk membangun perumahan di kawasan yang mengalami kekurangan hunian. Uang segar ini juga untuk mengembangkan kawasan perumahan yang terintegrasi dengan transportasi umum. “Masih terdapat backlog kepemilikan rumah sebesar 9,9 juta unit dengan tingkat pemenuhan sebesar 1 juta per tahun,” kata Budi saat rapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin, 8 Juli 2024.

Tak hanya itu, Budi menyebut modal negara ini juga akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa proyek yang sedang berlangsung. Dia merincikan perseroan akan membangun 3.180 unit rumah. Jumlah itu berasal dari 580 unit rumah susun dan 2.600 rumah tapak di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jabodetabek, dan Sumatera.

Tak cuma Perumnas. PT Pembangunan Perumahan (PP) juga mengusulkan Penyertaan Modal Negara atau PMN sebesar Rp 1,56 triliun. Guyuran modal ini untuk membangun Kawasan Industri Grand Rebana Tahap I di kawasan Jawa Barat dan Tol Yogyakarta-Bawen.

Direktur Utama PT PP Novel Arsyad mengatakan pembangunan Kawasan Industri Grand Rebana di Subang, Jawa Barat, ini akan dimulai tahun depan. Dia menyebut saat ini perseroan dengan menyusun master planning. “2025 mulai konstruksi dengan pendanaan PMN,” kata Novel saat rapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin, 8 Juli 2024.

Advertising
Advertising

Selain itu, Novel menyebut PT PP akan menyetorkan Rp 1 triliun untuk ekuitas atau modal di Grand Rebana. Salah satu tujuannya adalah membangun industri halal. “Membangun kekuatan instrustri halal berskala internasional,” kata dia.

Sementara itu, Novel menjelaskan dalam proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen PT PP memiliki 13,16 persen saham. Saham ini berupa pembangunan Seksi 2 yang menghubungkan ruas Banyurejo-IC Borobudur sepanjang 15,2 km. “Porsi pemenuhan ekuitas atas total investasi Rp 563 miliar,” kata Novel.

<!--more-->

PT Hutama Karya dan WIKA Juga Ajukan PMN 2025

PT Hutama Karya (Persero) mengajukan Pernyataan Modal Negara atau PMN 2025 sebesar Rp 13,86 triliun kepada Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat. Guyuran modal ini disebut akan digunakan untuk peningkatan struktur permodalan perseroan dalam menggarap Ruang Jalan Tol Jambi-Rengat, Rengat-Junction Pekanbaru, dan Perencanaan Teknis Ruang JTTS Tahap III.

“Skenario tanpa PMN akan menanggung beban bunga akan lebih besar, sehingga membuat potensi laba bersih persuahaan menurun,” kata Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto saat Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI, pada Senin, 8 Juli 2024.

Budi menyebut pengajuan PMN ini akan mendatangkan manfaat bagi pemerintah, masyarakat, dan perusahaan. Bagi pemerintah, kata dia, akan mampu meningkatkan pertumbuhan PDRB.

“Dan meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatera, serta memberikan kontribusi penerimaan kepada negara,” kata dia.

Sementara itu, PT Wijaya Karya atau WIKA (Persero) Tbk meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) 2025 Rp 2 triliun untuk membantu penguatan modal kerja. PMN ini disebut akan dialokasikan untuk tambahan modal proyek strategis yang masih berjalan dan baru pada tahun depan.

“Wika merupakan salah satu pemain utama dalam penyelesaian PSN (Proyek Strategis Nasional),” kata Direktur Utama PT WIKA(Persero) Tbk Agung Budi Waskito saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin, 8 Juli 2024.

Budi menyebut dari total PMN Rp 2 triliun itu akan digunakan untuk menyelesaikan dua proyek di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Dua proyek itu meliputi proyek Jalan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dan pembangunan Jaringan Interkoneksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKN, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Dalam proyek Jalan KIPP IKN, Budi menyebut akan mengalokasikan anggaran Rp 1,3 triliun. Sementara untuk IPA IKN akan menggunakan PMN sebesar Rp 401 miliar.

Selain untuk proyek di IKN, Budi menyebut sisa PMN juga akan dialokasikan untuk beberapa proyek yang tengah digarap perseroan. Proyek itu berupa Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi II, Jalan Tol Semarang-Demak, Proyek Terminal II Bandara Hang Nadim, Pembangunan LPG Refrigerated Tuban Phase II, Revitalisasi Demaga Gospier di Integrated Terminal Surabaya, dan Pembangunan Jetty I Baru di Integrated Terminal Manggis.

Pilihan editor: BTN Bersiap Bidik Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran

Berita terkait

Berkat Inovasi Berkelanjutan, Antam Raih Penghargaan Tertinggi Ajang IQPC 2024 di Filipina

11 jam lalu

Berkat Inovasi Berkelanjutan, Antam Raih Penghargaan Tertinggi Ajang IQPC 2024 di Filipina

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan meraih penghargaan tertinggi dalam ajang International Quality and Productivity Convention (IQPC) 2024 yang berlangsung di Manila, Filipina, pada 10-11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Sunarso: BRI Bisa Membagikan Dividen Hingga Lima Tahun Kedepan

18 jam lalu

Sunarso: BRI Bisa Membagikan Dividen Hingga Lima Tahun Kedepan

BRI menjadi BUMN dengan setoran dividen terbesar ke kas negara diantara perusahaan BUMN lainnya

Baca Selengkapnya

BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara

19 jam lalu

BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara

Setoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar Rp3,6 triliun

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Dukung Penataan Ulang Kawasan Monas

1 hari lalu

Erick Thohir Dukung Penataan Ulang Kawasan Monas

Erick Thohir mendukung penataan ulang kawasan Monas. 20 aset BUMN siap ditata ulang.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Tunjuk Jeffry Haryadi P. Manullang Sebagai Dirut PT Asabri Gantikan Wahyu Suparyono

2 hari lalu

Erick Thohir Tunjuk Jeffry Haryadi P. Manullang Sebagai Dirut PT Asabri Gantikan Wahyu Suparyono

Erick Thohir resmi menunjuk Jeffry Haryadi sebagai Dirut PT Asabri yang baru. Jeffry menggantikan Wahyu Suparyono yang menjadi Dirut Perum Bulog.

Baca Selengkapnya

Diskusi Marah-Marah kepada Private Jet dan Fufufafa Dibatalkan Sepihak, ICW: Permintaan Petinggi BUMN

2 hari lalu

Diskusi Marah-Marah kepada Private Jet dan Fufufafa Dibatalkan Sepihak, ICW: Permintaan Petinggi BUMN

Peneliti ICW menjelaskan, Kala di Kalijaga diminta untuk membatalkan izin penggunaan tempat itu atas perintah pimpinan BUMN.

Baca Selengkapnya

Ekonom Celios Kritik Pengelolaan Bandara IKN Dibuka untuk Asing

4 hari lalu

Ekonom Celios Kritik Pengelolaan Bandara IKN Dibuka untuk Asing

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengkritik rencana Kemenhub bukan pengelolaan Bandara IKN untuk asing

Baca Selengkapnya

Celios Beberkan 10 Lubang Fiskal Warisan Jokowi: Lonjakan Utang hingga Delusi Pembangunan IKN

6 hari lalu

Celios Beberkan 10 Lubang Fiskal Warisan Jokowi: Lonjakan Utang hingga Delusi Pembangunan IKN

Pengamat dari Celios membeberkan sepuluh lubang fiskal yang diwariskan oleh Jokowi. Mulai dari banyaknya utang hingga delusi pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Serapan Gabah Petani Menjadi Sorotan

7 hari lalu

Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Serapan Gabah Petani Menjadi Sorotan

Pengamat pertanian dari CORE, Eliza Mardian, menyoroti langkah Menteri Erick Thohir merombak direksi Bulog. Serapan gabah petani dinilai belum maksima

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Beberkan Alasan Erick Thohir Rombak Direksi Bulog

7 hari lalu

Wamen BUMN Beberkan Alasan Erick Thohir Rombak Direksi Bulog

Kementerian BUMN mengatakan bakal ada perubahan fungsi Bulog ke depan sehingga dilakukan perombakan direksi

Baca Selengkapnya