SKK Migas Pertimbangkan Penggunaan Jaringan Gas di IKN, Ini Alasannya
Reporter
Bagus Pribadi
Editor
Aisha Shaidra
Selasa, 9 Juli 2024 15:45 WIB
TEMPO.CO, Penajam Paser Utara- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan akan mengoptimalkan pembangunan dan penyaluran jaringan gas atau jargas di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kalimantan Timur ini banyaknya gas. Jadi itu juga menjadi satu-satu pertimbangan nanti bagaimana ke depannya di IKN. Ini juga programnya menteri ESDM,” kata Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti di Desa Suko Mulyo, Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, Senin, 8 Juli 2024.
Shinta mengatakan, adanya pembangunan IKN secara tak langsung membantu SKK Migas dalam merealisasikan jaringan gas yang berdampak pada kebutuhan masyarakat. Sebab, kata dia, selama ini penyaluran hanya melalui kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
“Mungkin ini (jaringan gas) juga bisa jadi pertimbangan untuk pengembangan IKN ke depannya, secara langsung kami mengalirkan jargas,” kata Shinta.
Tahun lalu, OIKN mengungkapkan pasokan gas di IKN menggunakan gas bumi (natural gas) dan gas hidrogen. “Total pasokan gas di IKN Nusantara nantinya terdapat gas bumi (natural gas) dan gas hidrogen, di mana rasionya 75 persen gas bumi dan 25 persen gas hidrogen," kata Direktur Transformasi Hijau OIKN Agus Gunawan dalam seminar daring, di Jakarta, Rabu 29 November 2023.
Agus mengatakan, untuk jaringan gas di IKN Nusantara mulai dilakukan pembangunannya pada tahun depan. Kendati demikian, penggunaan gas ini hanya sampai tahun 2030, sehingga setelah 2030 penggunaan gas alam dihentikan.
“Setelah 2030 sudah tidak ada gas bumi yang digunakan lagi, karena bagaimanapun gas bumi meskipun emisinya rendah tetapi tetap dikategorikan sebagai bahan bakar fosil," kata Agus.
Berdasarkan UU No. 3/2022 tentang Ibu Kota Negara bahwa IKN Nusantara direncanakan menggunakan campuran gas hidrogen dan gas alam sebagai sumber dari gas kota agar sejalan dengan visi IKN dengan net zero emission.
Pilihan editor: SKK Migas dan OIKN Buat Ruang Hijau Taman Buah untuk Ketahanan Pangan