Terpopuler: Polemik Berkepanjangan Tapera, Bappenas Beberkan soal Makan Bergizi Gratis Prabowo
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 31 Mei 2024 06:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 30 Mei 2024, dimulai dari polemik soal Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera.
Kemudian ada berita tentang pengalihan program Makan Bergizi Gratis Prabowo dan pusat pertumbuhan baru yang terhubung dengan PIK 2. Lalu ada berita tentang penjelasan Jasa Marga soal dugaan korupsi Tol MBZ dan besi proyek Kejagung jatuh di jalur MRT
Keenam berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan enam berita trending tersebut.
1. Pekerja yang Sudah Punya Rumah tetap Wajib Bayar Iuran Tapera?
Pemerintah membuat ketentuan baru dengan mewajibkan potongan gaji 3 persen untuk Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tapera. Menurut Presiden Jokowi, kebijakan Tapera tersebut sama dengan pemberlakuan kebijakan Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS yang wajib diikuti seluruh pekerja.
“Seperti dulu BPJS, di luar yang PBI yang gratis 96 juta kan juga ramai, tetapi setelah berjalan saya kira merasakan manfaatnya bahwa ke rumah sakit tidak dipungut biaya. Hal-hal seperti itu yang akan dirasakan setelah berjalan. Kalau belum biasanya pro dan kontra,” kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi, pada 27 Mei 2024.
Pada Pasal 15 ayat (1) PP tersebut, Besaran Simpanan Peserta ditetapkan sebesar 3 persen dari gaji peserta pekerja mandiri. Sementara itu, dalam Pasal 15 ayat (2), Besaran Simpanan Peserta Tapera untuk peserta pekerja ditanggung bersama oleh pemberi kerja sebesar 0,5 persen dan pekerja sebesar 2,5 persen.
Simak lebih jauh tentang Tapera di sini.
2. Ma'ruf Amin Jamin Tapera Aman: Bahasa Agama Namanya Ta'awun, Saling Membantu
Wakil Presiden Ma'ruf Amin angkat bicara soal program tabungan perumahan atau Tapera yang belakangan ramai diperbincangkan masyarakat. Ia menyebutkan, masyarakat yang tidak memerlukan dalam skema pembiayaan perumahan tetap mendapatkan manfaat dari Tapera.
Selain itu, ia memastikan bahwa Tapera aman dan dan dananya bisa diambil kembali oleh pemiliknya. "Nah yang tidak memerlukan itu, dananya itu adalah merupakan tabungan. Tabungan yang bisa nanti pada saatnya diambil kembali. Jadi, sebenarnya ini tabungan," kata Ma'ruf Amin usai menghadiri peresmian Green Building Bank Syariah (BSI) Aceh dan Desa Binaan BSI di Kota Banda Aceh, Aceh, Kamis, 30 Mei 2024, seperti dikutip dari Antara.
Potongan gaji dari para pekerja yang masuk dan ditabung di Tapera tersebut, menurut Ma'ruf Amin, selain aman, juga dipastikan bakal dikembalikan utuh dengan imbal hasilnya. "Kalau itu semua aman, saya kira menjadi tidak ada masalah."
Simak lebih jauh tentang penjelasan Ma'ruf Amin soal Tapera di sini.
<!--more-->
3. Soal Makan Bergizi Gratis Prabowo Dialihkan untuk Sarapan, Begini Penjelasan Bappenas
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami buka suara soal peluang mengalihkan program makan siang gratis menjadi sarapan gratis. Opsi itu dibuka melalui perubahan nomenklatur menjadi program makan bergizi gratis.
"Perubahan waktu lebih tepat untuk sarapan menjelang proses kegiatan pembelajaran," kata Amich dalam pesan tertulisnya saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 30 Mei 2029.
Amich juga menjabarkan bahwa perubahan nama program tersebut dilakukan untuk mendapatkan nomenklatur yang lebih baik. Di sisi lain, dia juga menyebut bahwa pemerintah masih terus melakukan simulasi teknis program populis itu.
Simak lebih jauh tentang pengalihan program makan gratis Prabowo di sini.
4. Tol PIK 2 akan Terhubung dengan Pusat Pertumbuhan Baru di Kabupaten Tangerang
Pembangunan jalan tol PIK 2 yang menghubungkan Kamal-Teluknaga-Rajeg-Balaraja (Kataraja) sepanjang 38,6 km. Jalan tersebut terhubung dari tol Soedijatmo menuju Balaraja.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang, Hendri Hermawan sebut ruas tol yang dibangun oleh konsorsium PT Duta Graha Raya itu akan terhubung dengan pusat pertumbuhan baru di empat kecamatan yaitu Sepatan, Rajeg, Pasar Kemis dan Sindangjaya. "Kami perkirakan empat wilayah ini akan menjadi kawasan segi tiga emas di Kabupaten Tangerang," ujar Hendri kepada Tempo, Kamis 30 Mei 2024.
Saat ini, kata Hendri, progres pembangunan jalan tol itu sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan seksi I PIK 2-Kosambi yang menghubungkan PIK dengan Bandara Soekarno-Hatta. "Rute jalan tol ini terintegrasi ke tol Sedyatmo yang terhubung langsung dengan Bandara Soekarno-Hatta," kata Hendri.
Simak lebih jauh tentang Tol PIK 2 di sini.
<!--more-->
5. Dugaan Korupsi Jalan Tol MBZ, Jasamarga Klaim Mutu Beton Melebihi Spesifikasi
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) menyebut mutu beton Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed atau Jalan Tol MBZ melebihi spesifikasi. Direktur Utama PT JCC, Hendri Taufik, mengatakan pihaknya sudah menguji sekitar 15 ribu sampel dari pekerjaan pengecoran slab saat periode konstruksi tol tersebut.
Hendri menjelaskan, pengujian dilakukan pada batching plant atau fasilitas produksi masih-masing sampel beton. Uji mutu ini dilakukan di laboratorium independen Institut Teknologi Bandung dan Universitas Trisakti. Proses pengujian ini, kata dia, juga diawasi konsultan supervisi.
"Hasil pengujian keseluruhan sampel beton mencapai kuat tekan 35-40 MPa, melebihi spesifikasi yang disyaratkan, yakni 30 Mpa," kata Hendri melalui keterangan resmi, Rabu, 29 Mei 2024.
Simak lebih jauh tentang dugaan korupsi Tol MBZ di sini.
6. Hutama Karya Beberkan Penyebab Besi Proyek Kejaksaan Agung Jatuh di Jalur MRT Blok M
PT Hutama Karya (Persero), kontraktor proyek pembangunan Gedung Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus Kejaksaan Agung, membeberkan hasil investigasi awal penyebab besi material proyek jatuh di rel MRT Jakarta antara Stasiun Asean dan Stasiun Blok M. Insiden besi ulir proyek pembangunan Gedung Jampidsus Kejaksaan Agung itu terjadi pada Kamis sore, 30 Mei 2024.
"Berdasarkan investigasi awal, insiden ini disebabkan oleh induksi elektromagnetik yang terjadi ketika kereta MRT melintas saat tower crane sedang mengangkat material besi," kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 Mei 2024.
Ia mengatakan, bahwa akibat induksi elektromagnetik itu membuat crane nonaktif secara mendadak, sehingga besi ulir itu terjatuh dan masuk ke rel. Akibat kejadian itu, operasional MRT Jakarta dihentikan sementara sampai waktu yang belum ditentukan.
Simak lebih jauh tentang penyebab besi proyek Kejagung jatuh di jalur MRT di sini.