Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Selasa, 16 April 2024 13:20 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia. Airlangga mengatakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah melakukan rapat untuk mengantisipasi imbas dari konflik geopolitik ini.

"Kami berharap terjadi deeskalasi namun sebagai Kantor Bidang Perekonomian, kami harus mempersiapkan terhadap berbagai global shock (guncangan global) ini," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 April 2024.

Serangan Iran terhadap Israel terjadi pada Sabtu malam, 13 April 2024 lalu. Serangan itu merupakan pembalasan atas pengeboman terhadap gedung konsulat mereka di Suriah. Kejadian ini berdampak negatif terhadap perekonomian dunia, terutama Asia.

Saham-saham Asia melemah dan harga emas naik pada hari Senin, 15 April 2024, karena sentimen risiko terpukul setelah serangan balasan Iran terhadap Israel memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas sehingga membuat para pedagang gelisah.

Airlangga menilai Indonesia harus lebih berhati-hati soal faktor global yang mempengaruhi perekonomian Tanah Air. Ia pun mengingatkan guncangan global belum selesai antara Rusia dan Ukraina. Ditambah konflik di Gaza yang belum berhenti.

Advertising
Advertising

Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah mengingatkan jajarannya untuk mengendalikan diri, terutama ihwal hubungan dengan negara-negara di Timur Tengah. Jokowi juga menginstruksikan para menteri untuk mengantisipasi berbagai tantangan dalam negeri, terutama ihwal subsidi.

"Terkait dengan subsidi ini kami juga harus kalibrasi lagi anggarannya yang digunakan," ucap Airlangga. Dia berharap tahun ini pemerintah tetap bisa menjaga perekonomian, khususnya tingkat inflasi, suku bunga, dan modal.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus turun pada libur Lebaran 2024 ini. Setelah tercatat Rp15.887 per dolar AS pada 6 April, hari ini turun lagi menjadi Rp16.094. Ini merupakan angka terendah dalam 4 tahun terakhir ketika dolar tembus Rp16.373 pada 3 April 2020.

Pilihan Editor: Arus Balik Lebaran, PT Hutama Karya Berlakukan Tarif Diskon pada 3 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Mulai Besok

Berita terkait

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

40 menit lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

3 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

4 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

5 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

5 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

6 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

8 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

8 jam lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya