Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 13 April 2024 10:15 WIB

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat, 12 April 2024 anjlok ke level Rp 16 ribu. Pada pukul 12.50, Google Finance mencatat, nilai tukar rupiah mencapai Rp 16.128 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.014.

Pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong, menyatakan kondisi ini bukan sesuatu yang mengagetkan. Pasalnya, kata dia, tren dolar AS sepekan ini tercatat menguat.

"Sangat tidak mengagetkan, mengingat dolar AS sangat kuat sepekan ini. Apalagi, setelah data inflasi AS yang secara mengejutkan naik dan di atas perkiraan," katanya kepada Tempo pada Jumat.

Dia melanjutkan, peluang the Fed untuk memangkas suku bunga sudah mundur dari yang sebelumnya Juni menjadi September. "Artinya, pada pertemuan Juli pun the Fed diperkirakan masih akan tetap menahan suku bunga."

Menurut Lukman, hampir tidak ada sentimen positif yang dapat mendukung penguatan rupiah. Sementara data dari Cina pekan ini, di mana inflasi lebih rendah dari perkiraan. Di samping itu, data perdagangannya juga tercatat surplus.

Advertising
Advertising

"Ekspor dan impor semuanya juga lebih rendah dari perkiraan semakin menekan rupiah," kata dia.

Lukman memperkirakan tren nilai tukar rupiah masih akan melemah sepanjang bulan ini. Pasalnya, data-data ekonomi AS masih sangat kuat, sementara data ekonomi domestik masih mengecewakan.

Selanjutnya: Lukman menyebut, satu-satunya yang dapat mendukung rupiah....

<!--more-->

Lukman menyebut, satu-satunya yang dapat mendukung rupiah hanyalah intervensi Bank Indonesia dan kembali menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan ini. Tanpa kedua jalan itu, rupiah bisa makin ambrol. "Tanpa intervensi, rupiah bisa mendekati Rp 17 ribu."

Senada dengan itu, pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, Indeks Dolar AS selama libur Lebaran memang tercatat menguat. Terutama pasca rilis data inflasi konsumen AS atau CPI di Rabu malam. Data inflasi konsumen AS bulan Maret menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar.

Walaupun memang pasar rupiah vs dolar AS tidak berjalan selama libur dan cuti bersama Lebaran. Namun, pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS tetap dapat dipantau.

"Inflasi AS yang masih sulit turun ini memicu penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS. Kebijakan pemangkasan mungkin tidak akan dilakukan pada rapat the Fed bulan Juni," kata Ariston.

Dia menambahkan, Indeks Dolar AS Jumat malam bergerak di kisaran 105,9. Sementara pada akhir pekan lalu, bergerak di kisaran 104.

"Ini mungkin bisa mendorong pelemahan rupiah lebih lanjut terhadap dolar AS di pembukaan pasca libur Lebaran di tanggal 16 April."

Pilihan Editor: Cek Kegiatan dan Promo Dufan Selama Libur Liburan

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

6 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

8 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

11 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

14 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

17 jam lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

1 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

1 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

Harga emas Antam pada Rabu pagi, naik sebesar Rp 8.000 per gram, sehingga menjadi Rp 1.332.000 (Rp 1,33 juta) per gram.

Baca Selengkapnya