Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

Senin, 8 April 2024 10:01 WIB

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar

TEMPO.CO, Jakarta - Sebaran uang meningkat menyusul melonjaknya kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai mendekati periode Lebaran 2024. Hal ini turut berdampak pada tingginya risiko peredaran uang palsu di tengah masyarakat.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P Joewono mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan Rp 197,6 triliun untuk program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi).

“Angka tersebut naik 4,65 persen dibandingkan tahu lalu yang hanya sekitar Rp 189 triliun,” kata Doni P Joewono di Jakarta sebagaimana melansir dari Antara, 21 Februari 2024.

Ia mengatakan, keputusan BI untuk menaikkan jumlah uang yang siap ditukarkan melalui program Serambi tersebut didasarkan pada pertumbuhan ekonomi domestik serta semakin meluasnya jangkauan transaksi digital.

Tingginya sebaran uang ini diikuti dengan resiko peredaran uang palsu menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Advertising
Advertising

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB TGH Mahaly Fikri meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu jelang lebaran.

“Aktivitas jual beli dan transaksi keuangan di bulan Ramadhan hingga Lebaran meningkat signifikan. Tak sedikit oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan momen ini untuk melakukan kejahatan dengan mengedarkan uang palsu,” ujarnya di Mataram melansir dari Antara Kamis, 4 April 2024.

Oleh karena itu, ia menghimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Karena dalam menyikapi situsi dan kondisi saat ini, dibutuhkan kejelian dan kewaspadaan tinggi agar tidak menyadi korban peredaran uang palsu.

TGH Mahaly Fikri tak menampik bahwa peredaran uang palsu kerap terjadi di momen-momen besar, seperti bulan puasa hingga menjelang Lebaran dan hari-hari besar lainnnya. terlebih melihat riwayat peredaran uang palsu rentan terjadi ketika masyarakat memerlukan banyak uang tunai.

Ia juga mewanti-wanti berbagai pihak agar jangan sampai melakukan atau mengedarkan, atau menjadi pengedar uang palsu. Karena hukumannya tidak main-main.

Cara Membedakan Uang Asli dan Uang Palsu

Rentannya peredaran uang palsu ditengah tingginya kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai di hari raya membuat masyarakat harus senantiasa jeli dan waspada agar tidak menjadi korban peredaran uang palsu.

Melansir dari umsu.ac.id berikut adalah cara untuk membedakan uang asli dan uang palsu dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) :

1. Dilihat

Perubahn warna benang pengaman pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000, perisai logo BI pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000 dan Rp 20.000. Menemukan angka berubah wara yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000d, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000 dan gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.

2. Diraba

Setelah memperhatikan uang dengan seksama, selanjutya rabalah uang yang anda curigai. Anda akan merasakan ada bagian yang kasar, yaitu pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA. Tuna netra bisa meraba kode tuna netra (blind code) di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nilai nominal dan asli atau tidaknya uang kertas..

3. Diterawang

Setelah memperhatikan dan merabanya, cara membedakan uang asli dan palsu berikutnya yakni angkatlah uang dan arahkan pada cahaya. Anda bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh.

Ciri-ciri Uang Asli

1. Rupiah memiliki tanda air berbentuk pahlwan Indonesia, tanda air bervariasi tergantung dari pecahan uang tersebut.

2. Material uang kertas Rupiah adalah serat kapas, material tersebut memiliki sifat relatif elastis dan tidak mudah sobek

3. Terdapat benang pengaman pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 dan Rp 20.000ribut terdapat benang pengaman. Pada dua pecahan terakhir, Anda dapat melihat benang pengaman yang berpendar terkena sinar matahari.

4. Desain, warna dan ukuran uang Rupiah memiliki sifat yag terang dan jelas.

5. Terdapat Logo Rectoverso BI pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000,Rp 20.000, Rp 10.000. Logo rectoverso sendiri adalah gambar tersembunyi berlambang BI pada sisi depan uang kertas.

6. Perbedaan uang palsu dan asli selanjutnya adalah adanya gambar pahlawan bila uang kertas diterwang dari sudut terntentu.

Perbedaan Uang Palsu dan Asli

1. Segi Bahan Baku

Pertama, perbedaan uang palsu dan asli adalah dari material penyusunnya. Serat kapas sebagai material pembuat uang kertas Rupiah tidak akan dijumpai pada ciri-ciri uang palsu dan bahan baku pembuat uang palsu adalah jenis ketas yang mudah ditemukan, tetapi tidak disebutkan jenis kertasnya.

2. Segi Tekstur

Pembuat uang palsu tidak dapat meniru uang kertas yang bertekstur pada bagian tertentu. Anda dapat mengenali ciri-ciri uang palsu dari karakter kertas dengan kecenderungan lebih halus dan tidak bertekstur.

3. Segi Warna

Mesin pencetak dan tinta yang digunakan pada uang asli dan palsu tentu tidak sama. Oleh sebab itu, perbedaan uang palsu dan asli dapat dengan mudah dikenali dari segi warnanya.

Pilihan Editor: Simak Cara Mudah dan Cepat Cek Uang Palsu

Berita terkait

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

4 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

8 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

2 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

6 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

7 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya