IHSG Rontok di Tengah Pelemahan Rupiah, Sektor Transportasi Turun Paling Dalam
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Grace gandhi
Senin, 1 April 2024 14:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG anjlok di tengah semakin lemahnya nilai tukar rupiah ke dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang kini mendekati level Rp 16 ribu. IHSG menutup sesi I di level 7,161.5 atau turun 1.74 persen.
Pada penutupan Kamis lalu, 26 Maret 2023, pasar Amerika Serikat bergerak secara beragam. Dow Jones naik 0.12 persen, S&P 500 naik 0.11 persen. Sedangkan Nasdaq turun 0.47 persen.
"S&P 500 mengakhiri bulan Maret dengan sangat baik, sempat menyentuh titik all time high (titik tertinggi sepanjang masa)," ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih lewat keterangan tertulis, Senin, 1 April 2024.
S&P 500 juga mencatatkan kenaikan bulanan hingga lima bulan beruntun, dengan kenaikan hingga 25 persen selama periode tersebut.
Sementara itu, pasar Asia cenderung menguat. Di akhir sesi pertama hari ini, Nikkei melemah 1,1 persen. Sedangkan STI menguat 0,6 persen, Kospi menguat 0,1 persen, Shanghai menguat 1 persen, dan Hang Seng menguat 0,9 persen.
Per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 143 saham menguat, 497 melemah, dan 192 stagnan. Tercatat nilai transaksi mencapai Rp5,4 triliun, dengan frekuensi perdagangannya sebanyak 822.855 kali dan volumenya sebanyak 83,6 juta lot.
Saham PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. (LMAX) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini. Frekuensi transaksi saham ini mencapai 117.922 kali, disusul saham pendatang baru AREA 56.059 kali, dan BBRI 44.424 kali.
Selanjutnya: Dari segi volume, saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia....
<!--more-->
Dari segi volume, saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini. Volume perdagangannya sebesar 7,7 juta lot, disusul AREA 5,1 juta lot, dan BUMI 4,4 juta lot.
Alfatih berujar tak satu pun indeks sektoral yang hijau di sesi pertama hari ini. Indeks sektor transportasi (IDXTRANS) menjadi indeks sektoral yang turun paling dalam di sesi pertama hari ini, yakni turun 3,2 persen. Disusul indeks sektor keuangan (IDXFINANCE yang melemah 3,1 persen, dan indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) yang melemah 2,8 persen.
Hari ini indeks saham Indonesia kembali kedatangan emiten baru, PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA). Emiten yang bergerak di bidang penyewaan colocation dan aktivitas terkait lainnya ini melepas 510 juta saham baru ke publik, yaitu sebesar 20,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor, dengan harga 131 per saham.
Pada sesi debutnya, menurut Alfatih, kinerja saham AREA tidak terlalu baik. Pasalnya, saham ini sempat naik ke level Rp171 per saham, saham AREA perlahan kemudiam turun dan menutup sesi pertamanya di zona merah, tepatnya di level Rp128 per saham ata turun 2,2 persen.
Berikut lima besar top gainer sesi pertama hari ini, berdasarkan persentase kenaikannya:
- COCO (naik 24,7 persen ke Rp 232 per saham)
- SLIS (naik16 persen ke Rp 65 per saham)
- GPSO (naik 15,4 persen ke Rp 224 per saham)
- GJTL (naik 13,1 persen ke Rp 1.420 per saham)
- MASA (naik 10 persen ke Rp 4.840 per saham)
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini berdasarkan persentase penurunan antara lain:
- BOGA (turun 24,6 persen ke Rp 840 per saham)
- WIIM (turun 23,1 persen ke Rp 1.160 per saham)
- CARE (turun 19 persen ke Rp 119 per saham)
- PALM (turun 18,2 persen ke Rp 340 per saham)
- SOTS (turun 16,9 persen ke Rp 206 per saham)
Pilihan Editor: Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN