Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Grace gandhi

Minggu, 31 Maret 2024 16:12 WIB

Pengunjung melihat maket apartemen pada acara pemilihan unit di Senayan City, Jakarta, 21 November 2015. Kawasan terpadu Agung Podomoro Land dibangun di atas lahan seluas 80 hektar dengan 25 menara apartemen yang diisi 37.000 unit. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk. (kode saham APLN) anjlok pada 2023. Pendapatan usaha Agung Podomoro turun 46 persen menjadi Rp 4,68 triliun dari sebelumnya, pada 2022, perseroan membukukan pendapatan usaha sebanyak Rp 8,66 triliun.

"Penurunan penjualan dan pendapatan usaha tersebut berdampak pada perolehan laba kotor perusahaan menjadi Rp 1,97 triliun," kata Corporate Secretary Agung Podomoro Justini Omas melalui keterangan tertulis, Ahad, 31 Maret 2024.

Ia mengatakan, laba kotor turun 59,6 persen dibanding perolehan pada 2022 senilai Rp 4,87 triliun. Walhasil, laba komprehensif Agung Podomoro sepanjang 2023 juga turun 43,5 persen menjadi Rp 1,17 persen dari Rp 2,07 triliun pada 2022.

Menurut Justini, kinerja Agung Podomoro pada 2023 tetap mengandalkan penjualan proyek-proyek, seperti properti serta pendapatan berulang lewat segmen hotel dan penyewaan pusat perbelanjaan. Di tengah tren penurunan daya beli masyarakat, proyek-proyek properti Agung Podomoro mampu menghasilkan marketing sales di luar PPn senilai Rp 1,23 triliun. Pencapaian tersebut, kata Justini, menurun sekitar 26 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 1,66 triliun.

Padahal, Justini mengatakan, Agung Podomoro berhasil mengoptimalkan permintaan rumah tinggal tapak yang masih tinggi pada 2023. "Namun, lemahnya daya beli segmen aprtemen membuat marketing sales tetap turun," ujar dia.

Advertising
Advertising

Perusahaan pun berharap pasar apartemen dapat tumbuh tahun ini. "Produk ini adalah salah satu DNA Agung Podomoro sebagai perusahaan properti nasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Justini mengatakan, pendapatan Agung Podomoro dari bisnis hotel dan penyewaan pusat perbelanjaan tercatat mencapai Rp 1,48 tiliun. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun lalu, Agung Podomoro juga membukukan Rp 1,46 triliun.

Adapun saat ini, Agung Podomoro memiliki dan mengoperasikan sejumlah hotel, seperti Pullman, Vimala Hills Ciawi, Pullman Grand Central Bandung dan Indigo Seminyak Bali. Adapun beberapa pusat perbelanjaan yang dimiliki oleh perusahaan, di antaranya Kuningan City, Senayan City, Baywalk, Emporium Pluit, Festival CityLink Bandung, Deli Park Medan, dan Plaza Balikpapan.

“Tantangan ekonomi di tahun 2024 masih akan sangat dinamis, karena situasi global juga menghadapi banyak ketidakpastian. Agung Podomoro akan terus mengoptimalkan setiap peluang, termasuk merilis produk-produk properti yang sesuai dengan kebutuhan segmen pasar saat ini, dengan situasi daya beli mayoritas konsumen yang sedang menurun," ungkap Justini.

Pilihan Editor: Program BI Penukaran Uang Baru Serambi, Begini Syarat dan Pecahan yang Dapat Ditukar

Berita terkait

Cara WNA Beli Properti di Indonesia dan Persyaratannya

1 jam lalu

Cara WNA Beli Properti di Indonesia dan Persyaratannya

Warga Negara Asing (WNA) berkesempatan miliki properti di Indonesia. Ketahui cara WNA beli properti di Indonesia dan berbagai syaratnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen

5 hari lalu

Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen

Manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial.

Baca Selengkapnya

Alasan Keluarga Prabowo Dirikan Perusahaan yang Produksi Solder Timah di Batam

5 hari lalu

Alasan Keluarga Prabowo Dirikan Perusahaan yang Produksi Solder Timah di Batam

Adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, bersama anaknya, Aryo Djojohadikusumo, memilih Kota Batam menjadi tempat membangun PT Stania.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

6 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

8 hari lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

14 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

14 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

14 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

14 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

15 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya