Ekonom Kritisi Pendanaan Makan Siang Gratis Jika Pakai BOS, Dana Pendidikan Sudah Minim

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Khairul anam

Jumat, 1 Maret 2024 21:45 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan rencana pemerintah menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk mendanai program makan siang gratis akan menggerus dana pendidikan.

"Ini dana untuk pendidikan sudah sedikit," katanya kepada Tempo pada Jumat, 1 Maret 2024.

Porsi anggaran untuk pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah 20 persen. Namun meskipun demikian, kata Esther porsinya dari produk domestik bruto atau PDB hanya berkisar tiga sampai empat persen.

"Jadi, masih sangat kecil sekali dibandingkan Malaysia saja yang sudah 10 persen lebih dari PDB," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan pembiayaan program makan siang gratis yang diusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu didanai dengan skema BOS. Hal ini ia sampaikan sebelum melakukan simulasi makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang.

Advertising
Advertising

"Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui BOS Spesifik atau BOS Afirmasi untuk khusus menyediakan makan siang untuk siswa," ujar Airlangga pada Kamis, 29 Februari 2024.

Dia menuturkan, akan ada rekening terpisah antara penyaluran BOS Reguler dan BOS Spesifik. Pemisahan ini dilakukan agar ada evaluasi dan pemantauan yang jelas atas pembiayaan program tersebut.

Menurut Esther, inisiasi program makan siang gratis ini tidak bersifat produktif, hanya konsumtif. Artinya, masih kurang menyentuh akar pengembangan kualitas sumber daya manusia atau SDM.

"Kalau dana pendidikan saja masih kecil terus dikurangin lagi. Kalau menurut saya ya lebih baik programnya itu yang sifatnya produktif gitu, kalau ini kan konsumtif. Multiplier effect-nya hanya bisa dirasakan pada jangka pendek," katanya.

Dia tak menampik bahwa program ini mungkin akan menggerakkan geliat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Tapi impor beras nanti makin tinggi, susu makin tinggi, gimana dong?."

Esther menyarankan agar menggodok program yang memacu produktivitas, peningkatan kualitas SDM, menambah anggaran pendidikan, atau membangun infrastruktur. Sebab, kata dia, program-program seperti itulah yang memiliki efek jangka panjang.

"Jadi, saya mikirnya lebih baik untuk jangka panjang lah dan produktif. Bukan yang sifatnya konsumtif dan jangka pendek kayak gini dampaknya," ucapnya.

Selaras dengan itu, pengamat pendidikan Bukik Setiawan juga tidak setuju bila program tersebut dibiayai menggunakan Dana BOS. Pasalnya, anggaran Dana BOS untuk kebutuhan sekolah saat ini sudah sangat terbatas.

"Tidak masuk akal kalau digunakan untuk membiayai makan siang," katanya kepada Tempo pada Jumat, 1 Maret 2024.

Namun bila program makan siang dan susu gratis dibiayai melalui mekanisme Dana BOS Spesifik yang artinya di luar dari Dana BOS Reguler, dia sangat setuju. Kebijakan ini, kata dia, membuat sekolah punya fleksibilitas untuk mengadakan kegiatan makan siang yang sesuai dengan konteks sekolah dan daerahnya.

"Tapi harus dipastikan berasal dari sumber dana di luar BOS."

ANNISA FEBIOLA | RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Implementasi ESG, BRI Perkuat Komitmen untuk Sustainable Finance

Berita terkait

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

18 jam lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

20 jam lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

1 hari lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Soal Dana Makan Siang Gratis, Prabowo Bicara Pengurangan Anggaran Program Tak Penting

1 hari lalu

Soal Dana Makan Siang Gratis, Prabowo Bicara Pengurangan Anggaran Program Tak Penting

Refocusing anggaran, kata Prabowo, merupakan salah satu strategi yang akan dilakukan agar dapat merealisasikan programnya.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Soroti Masalah Efisiensi Pemerintahan saat Bahas Revisi UU Kementerian Negara

1 hari lalu

Politikus PDIP Soroti Masalah Efisiensi Pemerintahan saat Bahas Revisi UU Kementerian Negara

Sturman Panjaitan, menyoroti soali efisiensi pemerintahan ke depan dalam pembahasan revisi UU Kementerian Negara

Baca Selengkapnya

Enam PSN Sektor Transportasi Tak Selesai Tahun Ini, Diteruskan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Enam PSN Sektor Transportasi Tak Selesai Tahun Ini, Diteruskan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada sejumlah Proyek Strategis Nasional atau PSN sektor transportasi yang belum bisa diselesaikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

2 hari lalu

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

2 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Dasco Klaim Prabowo Belum Bahas Susunan Kabinet, Fokus Kaji Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Dasco Klaim Prabowo Belum Bahas Susunan Kabinet, Fokus Kaji Program Makan Siang Gratis

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan presiden terpilih sekaligus ketua umum partainya, Prabowo Subianto, belum membahas susunan kabinet pemerintahan. Menurut Dasco, Prabowo sedang fokus menyiapkan program unggulannya saat kampanye, yaitu makan siang dan susu gratis di sekolah.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

3 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya