Kapan Harga Beras Turun? Ini Penjelasan Bos Bapanas

Kamis, 29 Februari 2024 19:40 WIB

Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan kunjungan dalam rangka monitoring ketersediaan dan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) 2022/2023 di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat, Kamis, 8 Desember 2022. TEMPO/Defara

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui bahwa harga beras tengah mengalami kenaikan. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan harga beras bisa turun seiring dengan jumlah produksi beras yang maksimal.

Menurut dia, penurunan harga beras bakal terjadi seiring berjalannya waktu. Apabila padi ditanam minimal 1 juta ha, maka akan menghasilkan produksi sebesar 2,5 juta ton.

“Tapi kalau di bawah 1 juta ha tanam, maka produksi akan turun dan harga akan bergerak naik,” ujar Arief dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024.

Arief mengatakan, panen raya pada Maret mendatang akan berjumlah 3,5 juta ton, sehingga harga beras diyakini bisa mengalami penurunan.

"Keseimbangan hulu dan hilir penting. Karena kalau dibilang, petani-petani (saat ini) lagi happy, (harga gabah) Rp 8.000-Rp 8.900 per kg, tapi di hilirnya tinggi. Pilih mana? Kalau kami mau (harga beras) Rp 12.000-Rp 13.000 per kg, berarti GKP (Gabah Kering Panen) Rp 5.000 per kg,” tuturnya. Dia pun menyebut bahwa Bapanas harus menyeimbangkan harga yang wajar di tingkat petani, pedagang, hingga konsumen.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Sebelumnya, Arief menjamin harga beras akan berangsur turun menjelang Ramadan....

<!--more-->

Sebelumnya, Arief menjamin harga beras akan berangsur turun menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2024. Hal ini seiring dengan penurunan harga gabah di petani.

Arief mengakui, harga gabah pada Januari 2024 sempat tinggi. Namun, ia yakin harga gabah akan terus menurun karena panen lokal sudah mulai terjadi di beberapa wilayah. Arief memprediksi, harga gabah di petani akan turun hingga Rp 6.500 per kg.

"Minggu-minggu ini panen lokal sudah dimulai, sehingga harga gabah akan berangsur turun dari sebelumnya bulan lalu di rentang Rp 8.600 sampai Rp 8.700 per kg," ujar Arief dalam keterangannya di Pasar Induk Beras Cipinang pada Rabu, 28 Februari 2024.

Arief menyebut, harga gabah petani akan semakin menurun karena panen lokal yang mulai terjadi pekan ini. Berdasarkan prediksi Badan Pusat Statistik, kata Arief, produksi beras per Maret 2024 akan menembus 3,5 juta ton.

"Bulan Maret ini Insya Allah panennya akan 3,5 juta ton ya itu prediksi KSA dari teman teman BPS. Kemudian minggu-minggu ini panen lokal sudah dimulai," ucap Arief.

DEFARA DHANYA | YOHANES MAHARSO

Pilihan Editor: Cara Lapor SPT Tahunan Lewat Web DJP Online, Terakhir 31 Maret 2024

Berita terkait

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

14 jam lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

1 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

3 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

3 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

4 hari lalu

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

5 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

5 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

5 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

5 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

6 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya