Kapan Harga Beras Turun? Ini Penjelasan Bos Bapanas
Reporter
Defara Dhanya Paramitha
Editor
Grace gandhi
Kamis, 29 Februari 2024 19:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui bahwa harga beras tengah mengalami kenaikan. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan harga beras bisa turun seiring dengan jumlah produksi beras yang maksimal.
Menurut dia, penurunan harga beras bakal terjadi seiring berjalannya waktu. Apabila padi ditanam minimal 1 juta ha, maka akan menghasilkan produksi sebesar 2,5 juta ton.
“Tapi kalau di bawah 1 juta ha tanam, maka produksi akan turun dan harga akan bergerak naik,” ujar Arief dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024.
Arief mengatakan, panen raya pada Maret mendatang akan berjumlah 3,5 juta ton, sehingga harga beras diyakini bisa mengalami penurunan.
"Keseimbangan hulu dan hilir penting. Karena kalau dibilang, petani-petani (saat ini) lagi happy, (harga gabah) Rp 8.000-Rp 8.900 per kg, tapi di hilirnya tinggi. Pilih mana? Kalau kami mau (harga beras) Rp 12.000-Rp 13.000 per kg, berarti GKP (Gabah Kering Panen) Rp 5.000 per kg,” tuturnya. Dia pun menyebut bahwa Bapanas harus menyeimbangkan harga yang wajar di tingkat petani, pedagang, hingga konsumen.
Selanjutnya: Sebelumnya, Arief menjamin harga beras akan berangsur turun menjelang Ramadan....
<!--more-->
Sebelumnya, Arief menjamin harga beras akan berangsur turun menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2024. Hal ini seiring dengan penurunan harga gabah di petani.
Arief mengakui, harga gabah pada Januari 2024 sempat tinggi. Namun, ia yakin harga gabah akan terus menurun karena panen lokal sudah mulai terjadi di beberapa wilayah. Arief memprediksi, harga gabah di petani akan turun hingga Rp 6.500 per kg.
"Minggu-minggu ini panen lokal sudah dimulai, sehingga harga gabah akan berangsur turun dari sebelumnya bulan lalu di rentang Rp 8.600 sampai Rp 8.700 per kg," ujar Arief dalam keterangannya di Pasar Induk Beras Cipinang pada Rabu, 28 Februari 2024.
Arief menyebut, harga gabah petani akan semakin menurun karena panen lokal yang mulai terjadi pekan ini. Berdasarkan prediksi Badan Pusat Statistik, kata Arief, produksi beras per Maret 2024 akan menembus 3,5 juta ton.
"Bulan Maret ini Insya Allah panennya akan 3,5 juta ton ya itu prediksi KSA dari teman teman BPS. Kemudian minggu-minggu ini panen lokal sudah dimulai," ucap Arief.
DEFARA DHANYA | YOHANES MAHARSO
Pilihan Editor: Cara Lapor SPT Tahunan Lewat Web DJP Online, Terakhir 31 Maret 2024