Ekonom Beberkan Dampak Pemilu 1 Putaran, Mulai dari Percepatan Investasi hingga Menguatnya IHSG

Jumat, 23 Februari 2024 17:16 WIB

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menandatangani surat suara pada pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2024 di TPS 002, Desa Mesjid, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kamis 2 Februari 2024. Lembaga penyelenggara Pemilu Provinsi Aceh telah menetapkan 18 TPS di sembilan kabupaten/kota untuk melaksanakan PSU karena ditemukan pelanggaran pada pemungutan suara 14 Februari lalu. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior dari Institute for development of Economic and Finance (Indef) Aviliani membeberkan dampak Pemilu 2024 terhadap perekonomian Indonesia. Menurut dia, imbas Pemilu yang diperkirakan berlangsung satu putaran ini cenderung positif.

"Kalau 1 putaran, investasi akan lebih cepat, nilai tukar dan indeks harga saham gabungan (IHSG) juga sudah mulai menguat," kata Aviliani dalam diskusi di Jakarta Selatan pada Jumat, 23 Februari 2024.

Menurut dia, kondisi tersebut juga mengindikasikan bahwa persepsi masyarakat dan investor sudah jauh lebih baik. Persepsi masyarakat dan investor sangat penting karena menunjukkan kepercayan. "Ibaratnya orang kalau punya uang dan percaya, dia akan konsumsi. Kalau enggak percaya uangnya akan disimpan, dia enggak konsumsi," ucapnya.

Di sisi lain, ia melihat masih ada faktor eksternal yang menjadi tantangan bagi perekonomian Indonesia. Ia menilai ekonomi global belum pulih sehingga Indonesia mesti tetap berhati-hati.

Kendati demikian, menurut dia, tantangan itu tak akan menjadi persoalan serius bagi ekonomi domestik di Indonesia. Krisis global, ujar dia, akan lebih banyak berpengaruh pada nilai tukar rupiah. Namun, ia menilai Bank Indonesia sudah mengantisipasi ancaman itu dengan baik.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi berharap perekonomian Indonesia semakin membaik dengan bertambahnya modal masuk dan investasi usai Pemilu 2024. Dia mengatakan banyak pelaku bisnis yang masih menunggu hasil Pemilu.

"Wait and see karena agak khawatir dengan politik yang memanas menjelang pelaksanaan Pemilu. Kita harapkan arus modal masuk, investasi habis Pemilu ini lebih meningkat dan lebih baik lagi," kata Jokowi dalam forum Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) di gedung OJK, Selasa, 20 Februari 2024.

Jokowi mengatakan geopolitik global saat ini belum kondusif sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Beberapa negara masih terjadi perang seperti Ukraina-Rusia maupun yang terjadi di Gaza Palestina.

Tetapi, Jokowi meyakini Pemilu 2024 berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Dia menilai industri jasa keuangan juga telah berperan dalam menggerakkan sektor riil melalui berbagai produk pembiayaan maupun asuransi yang dimiliki.

RIANI SANUSI PUTRI | AHMAD YANI

Pilihan Editor: Selain Mendorong Hak Angket, Ini Rencana Jangka Pendek Ganjar Pranowo

Berita terkait

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

6 jam lalu

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

Fraksi PKS menyebut money politics dalam pemilu harusnya diperangi jangan justru dilegalkan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

9 jam lalu

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

Indonesia Corruption Watch menanggapi usulan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meminta money politics dilegalkan saat pemilu.

Baca Selengkapnya

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

11 jam lalu

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

PAN menentang usulan anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua, yang meminta money politics dilegalkan selama pemilu.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

15 jam lalu

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

Dia mengklaim bahwa masyarakat tidak akan memilih politikus yang tidak menggunakan menggunakan money politics.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

15 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Ini Usulkan Pencoblosan Pemilu Jangan Hari Rabu

15 jam lalu

Anggota DPR Ini Usulkan Pencoblosan Pemilu Jangan Hari Rabu

Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, mengusulkan sudah saatnya pemilu tidak dilakukan setiap hari Rabu.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

17 jam lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

18 jam lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

20 jam lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

21 jam lalu

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

Calon pemimpin daerah yang memilih jalur calon independen wajib memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

Baca Selengkapnya