Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

Kamis, 22 Februari 2024 09:27 WIB

Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 4 Januari 2022. Pemerintah melarang perusahaan untuk melakukan ekspor batu bara selama satu bulan sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut. Dilansir dari Reuters, produk domestik bruto atau PDB Jepang menyusut 0,4 persen secara tahunan pada kuartal ke-IV 2023. Pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jepang juga menurun 3,3 persen.

"Sebetulnya ada beberapa hal yang patut kita waspadai untuk Jepang," kata Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho saat dihubungi Tempo pada Rabu, 21 Februari 2024.

Dia menuturkan, pemerintah tetap harus mewaspadai resesi Jepang meskipun negeri tersebut telah memberikan surplus perdagangan yang besar, yakni US$ 2,45 miliar ke Indonesia pada 2023. Menurut Andry, tergelincirnya perekonomian Jepang bisa menjalar ke berbagai hal.

Pertama, perdagangan. Dia menjelaskan, Indonesia mengekspor sejumlah komoditas ke Jepang, seperti nickel matte, cobalt, minyak sawit, kayu, hingga produk perikanan berupa ikan beku dan udang beku.

"Jadi saya rasa, dengan adanya resesi ini ada penurunan terhadap permintaan produk-produk unggulan tadi," tutur Andry.

Advertising
Advertising

Selain perdagangan, ujar Andry, investasi juga mungkin tertekan. Dia menuturkan, Jepang selama ini mengirimkan komponen-komponen otomotif ke Indonesia.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jepang menjadi negara keempat dengan PMA terbesar ke Indonesia pada kuartal IV 2023. Nilainya mencapai US$ 1,4 juta.

"Kita takutkan, mereka mengerem investasi mereka di luar negaranya, salah satunya di Indonesia," ucap Andry.

Ketiga, perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Jepang, terutama di sektor infrastruktur, kemungkinan terdampak. Dia pun mencontohkan proyek MRT.

"Ini yang bisa ditakutkan, pendanaan yang diberikan terhambat dengan adanya kondisi-kondisi yang sangat berat," ujar Andry.

Keempat, sektor pariwisata juga bisa terdampak. Meski angka kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia tak terlalu besar, kata dia, tapi 2024 merupakan tahun pemulihan setelah kondisi Covid-19.

Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menambhkan, resesi Jepang bisa berdampak secara tidak langsung ke Indonesia. Dampak tidak langsung, menurut dia, justru cukup banyak.

"Yang bisa kita lihat adalah bagaimana ini akan mempengaruhi dampaknya itu terhadap harga komoditas," tutur Yose saat dihubungi Tempo, Rabu.

Dia menuturkan, komoditas memang masih menjadi andalan ekspor Indonesia dan berperan besar terhadap penerimaan negara. Jika resesi menjalar ke negara-negara lain, kata dia, harga komoditas bisa melemah.

"Ini sudah kelihatan, harga-harganya sudah menurun jauh. Nikel misalnya sudah turun 60 persen, batu bara juga turun," ujar dia.

Akibatnya, tutur Yose, penerimaan negara menjadi terganggu. Jika penerimaan negara turun sementara sumber-sumber pendapatan lain belum didapatkan, ada kemungkinan pemerintah harus menarik utang untuk mendanai belanjanya.

"Kalau utang itu meningkat, artinya biaya yang namanya cost of capital, biaya modal di Indonesia juga meningkat dan tentunya akan merembet ke sana ke mari. Mungkin juga akan mengarah ke inflasi yang disebabkan oleh kebijakan fiskal dan moneter," ucap Yose.

Jepang saat ini menjadi salah satu tujuan ekspor terutama bagi Indonesia selain Tiongkok, Amerika Serikat, India, dan Malaysia yang berkontribusi sebesar 54,01% dari total ekspor 2022. Sepanjang 2023 sendiri nilai ekspor Indonesia ke Jepang mencapai US$18,8 miliar, atau terbesar keempat, dengan komoditas terutama mencakup batubara, komponen elektronik, nikel dan otomotif, menurut catatan Kementerian Keuangan. Selain itu ada juga ekspor produk perikanan seperti lobster mutiara, ikan segar, ikan hias, dan rumput laut, juga produk kayu dan karet.

AMELIA RAHIMA SARI | REUTERS

Pilihan Editor: Harga Beras Terus Naik, Solusi Zulkifli Hasan Minta Masyarakat Beralih dari Beras Premium ke Beras SPHP, Apakah Itu?

Berita terkait

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

16 jam lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

18 jam lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

20 jam lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

21 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

23 jam lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

Harga emas Antam pada Rabu pagi, naik sebesar Rp 8.000 per gram, sehingga menjadi Rp 1.332.000 (Rp 1,33 juta) per gram.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

1 hari lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

1 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

1 hari lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

2 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya