Dugaan Kecurangan Pemilu Dapat Menurunkan Minat Investor ke Indonesia

Kamis, 22 Februari 2024 09:07 WIB

Suasana penutupan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 29 Desember 2023. Sepanjang tahun ini, pasar modal Indonesia kedatangan 79 perusahaan tercatat baru yang telah melangsungkan Initial Public Offering (IPO), dengan berhasil menghimpun dana mencapai Rp 54,14 triliun. Dari pengelolaan investasi, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat mencapai Rp494,56 triliun per 28 Desember 2023, atau menurun 2,04 persen (ytd) dibandingkan akhir 2022 lalu yang senilai Rp504,86 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Pasar Modal, William Hartanto, mengatakan bahwa berbagai dugaan kecurangan Pemilu 2024 lalu bisa saja menurunkan minat pengusaha dan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Minat investor makin menurun jika terjadi aksi demontrasi terkait dugaan pemilu curang.

Menurut William, pasar cenderung lebih fokus pada kondisi dan situasi di lapangan ketimbang tokoh yang akan menjadi pemenangnya.

“Karena kalau kita lihat respons market, ini sebenernya bukan tentang siapa pemenangnya, melainkan kondisi Pilpresnya seperti apa,” ujar William kepada Tempo, dikutip Kamis, 22 Februari 2024.

Sementara terkait tokoh-tokoh yang kemudian akan terpilih, William menuturkan bahwa pemilihan tersebut tidak akan memberikan efek signifikan terhadap investor.

“Paling cuma jadi sentimen sesaat aja. Seperti dulu waktu pemilihan Erick Thohir jadi menteri BUMN itu kan sempet bikin saham-sahamnya (perusahaan milik Erick dan BUMN) naik,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Saham-saham dimaksud, kata dia, seperti PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Mahaka Media Tbk (ABBA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (ADHI), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), dan berbagai saham BUMN Karya lainnya yang kompak menguat kala itu. Hal yang sama terjadi ketika Sandiaga Uno terpilih menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Itu juga sempat bikin saham-sahamnya (mililk Sandiaga) naik, tapi itu cuma sementara saja karena bentuk respon pasar terhadap sentimen. Nantinya yang dilihat pelaku pasar adalah efek menteri terhadap kinerja emitennya,” ujar William.

Saat ini pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subinato dan Gibran Rakabuming Raka, unggul dalam hasil hitung cepat atau quick count. Sejumlah hasil quick count dari berbagai lembaga survei menunjukkan potensi Pemilu satu putaran yang dimenangkan oleh Prabowo-Gibran. Mereka berhasil meraih suara terbanyak dengan rata-rata 57–60 persen.

Hasil hitung nyata atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga menunjukkan pasangan tersebut unggul dibanding kedua paslon lainnya. Per 22 Februari 2024 pukul 07.00 WIB, pasangan Prabowo-Gibran memimpin dengan nilai 58,88 persen. Sementara Anies-Muhaimin sebanyak 24,09 persen, dan Ganjar-Mahfud MD sebanyak 17,03 persen.

Namun, sejumlah pihak menyebut terjadi banyak kecurangan dalam Pemilu kali ini, yang disebut menguntungkan kubu 02. Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (TimNas AMIN) sebelumnya menyatakan bahwa terdapat indikasi kuat pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam Pemilu 2024. Sementara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo -Mahfud Md juga menilai adanya kecurangan Pemilu dari hulu ke hilir yang mengarah pada pelanggaran secara TSM. Bahkan, TPN membentuk tim khusus untuk melawan dugaan kecurangan pemilihan umum atau Pemilu secara terukur melalui jalur hukum dan politik. Ganjar belakangan mendorong partai pengusung dirinya dan Anies untuk menggulirkan hak angket kepada Presiden Joko Widodo terkait dugaan kecurangan pemilu tersebut.

DEFARA DHANYA | MICHELLE GABRIELA | ADIL AL HASAN

Pilihan Editor: OJK Pantau 34 Emiten Tidak Wajar, Saham Baru IPO Masuk Pengawasan Ketat

Berita terkait

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

20 jam lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

2 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

4 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

4 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

7 hari lalu

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku khawatir segala bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024 bakal terulang pada Pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

8 hari lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

10 hari lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

11 hari lalu

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

Mahfud Md menyebut curangan pemilu saat ini bentuknya mirip dengan pemilu yang belangsung era Orde Baru, karena pemenang telah ditentukan.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

11 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

12 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya