Analis Ungkap Sentimen Penentu Pergerakan Rupiah vs Dolar AS Pekan Depan

Minggu, 11 Februari 2024 07:00 WIB

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) pada pekan depan akan dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS atau Fed Funds Rate (FFR). Menurut dia, pemangkasan FFR juga bergantung pada kondisi dan rilis data ekonomi AS terbaru.

“Jadi pergerakan rupiah vs dolar AS masih berkutat ke ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini,” ujar Ariston kepada Tempo, Sabtu, 10 Februari 2024.

Pada pekan ini, kata Ariston, rupiah bergerak menguat dipicu oleh pernyataan petinggi The Fed, Loretta Mester, yang menegaskan peluang besar pemangkasan suku bunga acuan AS pada tahun ini. Meski begitu, The Fed disebut tidak akan terburu-buru melakukannya.

“Padahal, di awal pekan, rupiah melemah karena rilis data ekonomi AS yang positif yaitu data tenaga kerja yang dirilis di pekan sebelumnya dan data PMI (Purchasing Managers Indeks) sektor jasa yang dirilis Senin malam,” tuturnya.

Menurut dia, pekan depan akan ada data inflasi konsumen AS yang dirilis pada Selasa malam dan data-data ekonomi AS lainnya. “Data AS terutama inflasi yang meninggi lagi bisa mengurangi ekspektasi pemangkasan dan mendorong pelemahan dolar AS dan sebaliknya,” katanya.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Selain itu, dari dalam negeri terdapat data neraca perdagangan....

<!--more-->

Selain itu, dari dalam negeri terdapat data neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis setiap pertengahan bulan. Hal ini menurut Ariston bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah karena surplus.

Lebih lanjut, para pelaku pasar juga akan memperhatikan perkembangan ekonomi global, terutama Cina dan situasi geopolitik, yang bisa memengaruhi sentimen pasar terhadap aset berisiko seperti rupiah.

“Cina masih dalam pemulihan, bila inflasi konsumen Cina yang akan dirilis hari Kamis nanti menunjukkan kenaikan, ini bisa diartikan ekonomi Cina sudah mulai pulih dan bisa memberikan sentimen positif ke rupiah,” ujarnya. Sementara ketegangan geopolitik diklaim bisa mendorong pasar keluar dari aset berisiko dan menekan rupiah.

Ariston juga mengatakan, Pemilu Indonesia yang berlangsung damai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah. “Sentimen positif untuk rupiah juga didapat dari rilis pertumbuhan PDB Indonesia terbaru yang mencapai 5 persen,” kata analis itu.

Dengan demikian, Ariston memperkirakan rupiah berada di kisaran level Rp 15.500 hingga Rp 15.750 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah pada penutupan pasar menjelang libur panjang Isra Mi’raj dan Hari Raya Imlek, Rabu, 7 Februari 2024, menguat 95 poin ke level Rp 15.635 per dolar AS.

Pilihan Editor: Beras Premium Langka di Minimarket Meski Stok Pasar Induk Beras Cipinang Melimpah

Berita terkait

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

17 jam lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

1 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

1 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

1 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

2 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

3 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya