Faisal Basri: Sebaik-baiknya Bansos Adalah Tunai dan Dibayar Per Bulan

Kamis, 8 Februari 2024 07:00 WIB

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk "Menemukan Jalan Subsidi BBM Tepat Sasaran" di Gedung Tempo, Jakarta pada Selasa, 30 Agustus 2022. (Foto: Norman Senjaya)

TEMPO.CO, Jakarta - Faisal Basri, Ekonom senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), mengomentari kebijakan gelontoran bantuan sosial yang belakangan gencar dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Sejumlah pihak sebelumnya terus mengkritik Jokowi yang dianggap mempolitisasi penyaluran bansos untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Menurut Faisal, penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai) El Nino saat ini tidak diperlukan.

“Jadi, sudah tahu kalau El Nino-nya sudah habis, produksinya (pangan) naik kan, panennya bagus, kan. Eh dikasih BLT El Nino, itu ada urgensinya nggak?” ujar Faisal ketika ditemui usai acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024.

Ia menekankan bahwa bantuan sosial (bansos) seharusnya disalurkan dalam bentuk tunai setiap bulan.

“Sebagus-bagusnya bansos adalah tunai,” tuturnya.

Menurut dia, bansos dalam bentuk tunai lebih efektif dan memungkinkan penerima untuk mengatasi kekurangan pendapatan bulanan mereka dengan lebih fleksibel.

Advertising
Advertising

“BLT itu seharusnya diberikan per bulan. Terus (sekarang) dikasihnya dalam bentuk bansos, dalam bentuk kebutuhan pokok. Itu lebih parah lagi, kalau uang masih bisa ditaruh di bank,” ia menekankan.

Faisal menjelaskan jika pemberian BLT dalam bentuk tunai juga dapat menutup kebutuhan bulanan yang meningkat, terutama dalam situasi naiknya harga kebutuhan pokok. Ia juga menyoroti bahwa pemberian bansos dalam bentuk kebutuhan pokok seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan individu, seperti memberikan beras pada penderita diabetes atau barang yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat penerima bansos.

“Kemudian nenek-nenek nggak bisa makan, atau diabetes dikasihnya gula, beras, gula, Indomie. Jadi mengurangi efektivitas itu (bansos),” lanjut Faisal.

Faisal juga mengkritik kebijakan pemerintah memblokir anggaran Kementerian/Lembaga lewat skema automatic adjustment sebesar 5 persen. Menurut Faisal tidak ada alasan untuk melakukan automatic adjustment saat ini.

“Kan ada APBN-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan), kalau perubahannya lebih dari 10 persen, (termasuk) perubahan asumsi maupun realokasi,” ujar Faisal,

Faisal mengatakan, pada masa pandemi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menerbitkan Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) dan memberikan keleluasaan tak terbatas pada Presiden untuk merelokasi anggaran tak terbatas.

“Nah, ingat, Pak Jokowi (sekarang) nggak punya kewenangan seperti yang Pak Jokowi miliki waktu Covid-19,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati telah menerapkan kebijakan automatic adjustment dengan memblokir anggaran Kementerian/Lembaga sebesar Rp 50,14 triliun pada tahun 2024. Setiap Kementerian/Lembaga diminta menyisihkan 5 persen dari total anggaran sebagai cadangan, yang tidak boleh digunakan untuk belanja awal tahun.

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, baru-baru ini juga mengakui bahwa pemblokiran anggaran sebesar Rp 50,14 triliun untuk mendukung program bansos, terutama Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan dan subsidi pupuk.

ADINDA JASMINE PRASETYO

Berita terkait

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

27 menit lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

44 menit lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

1 jam lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

1 jam lalu

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

Implementasi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS berorientasi pada peningkatan kualitas layanan kelas III pasien BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

2 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

4 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

11 jam lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

13 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

13 jam lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

14 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya