507 Ribu NIK Warga NTB Tercatat Beli LPG 3 Kilogram Bersubsidi, Banyak Warga Mampu

Kamis, 1 Februari 2024 07:09 WIB

Agen gas tengah menata gas LPG ukuran 3 kg di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. Salah satu cara yang akan ditempuh yaitu membatasi pendistribusian LPG dari sub-penyalur ke pengecer maksimal 20 persen dari alokasi sub-penyalur per bulan sesuai Surat Dirjen Migas ke Pertamina. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Mataram - Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur Bali Nusa Tenggara merilis sebanyak 507.404 warga Nusa Tenggara Barat (NTB) telah tercatat nomor induk kependudukan-nya (NIK) sebagai pembeli LPG 3 kilogram bersubsidi. Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Ahad Rahedi mengatakan, sebelum pemerintah memberlakukan pembelian LPG 3 kilogram bersubsidi wajib menggunakan KTP, Provinsi NTB telah mensosialisasikan itu sejak bulan Maret tahun lalu secara bertahap di tiap kabupaten dan kota.

“Yang tadinya periode Maret-Desember 2023, yang tidak membawa KTP tetap dilayani. Mulai 1 Januari ini semua wajib membawa KTP," kata Ahad pada Selasa, 31 Januari 2024.

Menurut Ahad, ada banyak warga yang sudah tercatat NIK-nya, tapi rupanya tidak termasuk dalam warga kurang mampu. Hal itu berdasarkan basis data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Sosial.

Ini sesuai dengan data nasional yang dicatat oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan, hingga 31 Januari 2024, baru 31,5 juta NIK yang terdaftar sebagai pemebeli LPG 3 kilogram bersubsidi. Padahal menurut data P3KE, total NIK yang berhak mengkonsumsi gas subsidi mencapai 189 juta orang. Dari angka 31,5 juta NIK yang sudah tercatat pun, hanya 24,4 juta saja yang sesuai data P3KE. Sisanya merupakan konsumen on demand atau yang berada di luar data P3KE.

"Mereka tetap akan dilayani oleh pangkalan dan bisa tetap membeli LPG 3kg,” kata Ahad.

Advertising
Advertising

Secara Umum harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kilogram yang berlaku sesuai SK Gubernur Provinsi NTB melalui keputusan Gubernur NTB Nomor 750/444/2023 adalah Rp. 18.000 per tabung. Untuk mendapatkan harga termahal ini, masyarakat dapat membeli di pangkalan LPG 3kg yang memiliki papan hijau resmi dengan mencantumkan Call Center Pertamina 135 dan ESDM 136.

Di wilayah NTB sendiri, terdapat 5.177 pangkalan LPG 3kg. Jika dibagi dengan jumlah desa di wilayah NTB maka rata-rata terdapat 2-3 pangkalan per desa. Sejumlah 85,3 persen pangkalan telah melakukan pencatatan NIK menggunakan KTP secara digital, sisanya belum melakukan pencatatan secara digital.

‘’Karena terdapat kendala jaringan akibat lokasi yang berada di wilayah pelosok. Namun tetap dicatat secara manual,” ujar Ahad.

Pertamina memastikan pasokan LPG saat ini dalam kondisi aman. Konsumsi LPG harian masyarakat NTB saat ini sebesar 410 Metrik Ton (MT) per hari. Sedangkan ketahanan stok LPG di wilayah NTB per hari ini (31/1) mencapai 868,2 MT atau 2,1 kali lipat dari konsumsi normal harian.

Ahad menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan KTP kepada selain pangkalan LPG 3kg, dan menunggu proses input NIK di pangkalan sampai selesai. Apabila ditemukan pelanggaran dalam penggunaan data KTP, masyarakat diminta melapor ke Call Center 135.

"Kami akan berikan sanksi mulai dari teguran, pencabutan alokasi sampai pemutusan hubungan usaha (dengan pangkalan),” ucap Ahad

Ahad mengatakan, pembelian LPG bersubsidi menggunakan KTP merupakan langkah-langkah untuk mengintegrasikan dan mentransformasikan pendistribusian LPG 3 kg supaya subsidi benar-benar dinikmati oleh kelompok masyarakat yang membutuhkannya. Dengan demikian, pembelian LPG 3 kg terfokus pada rumah tangga, usaha mikro, nelayan, dan petani yang memenuhi syarat.

SUPRIYANTHO KHAFID

Pilihan Editor: KIP Sebut 147 Lembaga Publik Tidak Informatif

Berita terkait

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

12 jam lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

PLN Bangun SPLU Pertama di Pulau Moyo

2 hari lalu

PLN Bangun SPLU Pertama di Pulau Moyo

PLN membangun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) pertama di Pulau Moyo. Pulau indah yang pernah disinggahi Lady Diana Spencer.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

6 hari lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

7 hari lalu

Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

Seiring bertambahnya BTS 4G baru peningkatan trafik data Indosat di wilayah Nusa Tenggara tumbuh sampai 82 persen dibandingkan masa sebelum ekspansi

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

9 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

11 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

11 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

11 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

11 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya