Harga Referensi CPO Februari Tembus 806,4 Dolar AS, Ini Penyebabnya

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 1 Februari 2024 06:45 WIB

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga Referensi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) bulan Februari 2024 sebesar US$ 806,40 per metrik ton. Angka ini meningkat sebesar 4,06 persen atau US$ 31,48 dari periode sebelumnya. Selama rentang 1 sampai 15 Januari 2024, harga referensi CPO tercatat sebesar US$ 774,93 per metrik ton. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan, kenaikan harga referensi CPO menjauhi ambang batas.

"Merujuk pada PMK (Peraturan Menteri Keuangan) yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan bea keluar CPO sebesar US$ 33 per metrik ton dan pungutan ekspor CPO sebesar US$ 85 per metrik ton untuk periode 1 sampai 29 Februari 2024,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis, 1 Februari 2024.

Pemerintah menetapkan harga referensi tersebut melalui Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 142 Tahun 2024 tentang Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan BLU BPD-PKS Periode 1—29 Februari 2024. Per Kamis, 1 Februari 2024, penetapan harga referensi CPO dilakukan setiap satu bulan sekali. Keputusan ini otomatis berlaku sepanjang bulan Februari.

Penetapan harga referensi CPO bersumber dari rerata beberapa harga selama periode 25 Desember 2023 sampai 9 Januari 2024. Pada Bursa CPO di Indonesia, rerata harga selama periode tersebut sebesar US$ 790,84 per metrik ton. Sementara itu, rerata harga di Bursa CPO Malaysia tercatat US$ 821,97 per metrik ton. Sedangkan di Pasar Lelang CPO Rotterdam, tercatat sebesar US$ 806,40 per metrik ton.

Jika terdapat perbedaan harga rata-rata yang lebih dari US$ 40 pada tiga sumber tersebut, maka perhitungannya menggunakan rerata dari dua sumber harga median dan terdekat dari median. Hal ini mengacu kepada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46 Tahun 2022. Dengan demikian, harga referensi bersumber dari Bursa CPO di Malaysia dan Indonesia.

Advertising
Advertising

Budi mengungkapkan, peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti adanya peningkatan permintaan minyak sawit yang tidak seimbang dengan peningkatan produksi. "Terutama dari Indonesia dan Malaysia, serta adanya peningkatan harga minyak mentah dunia," tutur dia.

Pilihan Editor: Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

Berita terkait

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

7 jam lalu

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

Kementerian ESDM menyatakan sektor minyak dan gas atau migas di Indonesia masih menjanjikan.

Baca Selengkapnya

2.130 Perusahaan Kebun Sawit Ilegal Bakal Dikenai Denda?

2 hari lalu

2.130 Perusahaan Kebun Sawit Ilegal Bakal Dikenai Denda?

Ribuan perusahaan kebun sawit ilegal membabat 3,3 juta hektare hutan. Pengenaan denda disebut tak menghitung kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

2 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

5 hari lalu

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

Tercapainya kesepakatan mengakuisisi aset minyak Shell di Singapura semakin memperkuat ketahanan bisnis PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Baca Selengkapnya

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

8 hari lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

9 hari lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

12 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

14 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

15 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

15 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya