Disinggung Mahfud MD, TKN Prabowo-Gibran Bantah Food Estate Gunung Mas Merusak Lingkungan
Reporter
Yohanes Maharso Joharsoyo
Editor
Grace gandhi
Selasa, 23 Januari 2024 11:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Bravo Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), Budisatrio Djiwandono, membantah pernyataan Cawapres nomor urut 2 Mahfud MD yang menyebut program food estate merusak lingkungan.
Ia mengklaim, food estate sudah sesuai izin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup.
“Tuduhan food estate ini merusak lingkungan itu tidak benar. Izin yang sudah diberikan KLHK ini namanya kawasan hutan ketahanan pangan (KHKP) itu juga secara administrasi sudah sesuai pemberian izin yang melingkupi aspek lingkungan hidup” ujar Budisatrio dalam keterangannya di Konferensi Pers Pasca Debat Cawapres Keempat yang dipantau secara daring melalui akun YouTube Prabowo-Gibran pada Senin, 22 Januari 2024.
Budisatrio menyebut, berdasarkan kondisi di lapangan, lahan food estate yang digunakan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah adalah lahan hutan produksi yang sudah tidak produktif. Lahan itu mayoritas kering, terdiri dari semak belukar dan pohon berdiameter kecil atau di bawah 50 cm. “Nilai keekonomiannya tidak tinggi, dan itu jika dibilang ada nilai keanekaragaman hayati yang tinggi. Itu juga tidak benar,” ujarnya.
Dia mengatakan, di sekitar lahan food estate yang telah mendapatkan izin dari KLHK, terdapat area yang termasuk kawasan hutan produksi, yaitu beberapa hutan tanaman industri atau HTI dan kebun sawit.
“Kita bisa bedakan bedanya hutan tropis basah dan eks hutan produksi seperti hutan alam. Itu bisa kelihatan jelas perbedaannya,“ kata Budisatrio.
Selanjutnya: Selain tak merusak lingkungan, Budisatrio mengklaim food estate....
<!--more-->
Selain tak merusak lingkungan, Budisatrio mengklaim food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah disambut masyarakat sekitar dengan antusias. Masyarakat, kata Budisatrio, merasa antusias karena food estate dinilai dapat membuka lapangan pekerjaan sekaligus kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi dalam menjaga ketahanan pangan.
Untuk diketahui proyek food estate di Kabupaten Gunung Mas awalnya dikerjakan oleh Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto. Prabowo telah membabat sekitar 600 hektare lahan untuk ditanami singkong pada 2020. Targetnya, puluhan ribu hektar hutan di sana akan dialihfungsikan sebagai kebun singkong. Namun, ternyata tanah hasil pembukaan hutan tersebut tidak cocok untuk singkong sehingga tanaman tersebut susah tumbuh di sana. Padahal, hutan sudah terlanjur dibabat dan rusak.
Belakangan, setelah sempat terlantar, lahan food estate di Gunung Mas tersebut ditanami jagung. Penanaman jagung ditanam di dalam polybag.
Sebelumnya, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan proyek food estate harus segera dihentikan. Cak Imin menilai proyek ini telah mengabaikan petani, meninggalkan masyarakat adat, menghasilkan konflik agraria, dan merusak lingkungan. Cak Imin juga berjanji akan menghentikan proyek food estate apabila terpilih dalam Pemilu 2024.
Cawapres nomor urut 2 Mahfud MD juga menilai program food estate gagal, khususnya yang dikerjakan oleh Kementerian Pertahanan di Gunung Mas. Mahfud MD mengatakan program itu tidak membuahkan hasil dan berdampak pada kerusakan lingkungan dan menyebabkan kerugian bagi negara. Dia menyebut Ganjar-Mahfud memiliki program bangga bertani dan tak akan melanjutkan program food estate karena merusak lingkungan.
YOHANES MAHARSO | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: OJK Soroti Bahaya Level Inklusi Keuangan Pelajar Lampaui Tingkat Literasi Keuangan