Sebut Petani dan Lahan Makin Sedikit tapi Subsidi Pupuk Naik, Mahfud MD: Pasti Ada yang Salah
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Grace gandhi
Minggu, 21 Januari 2024 20:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menyoroti masalah pertanian dan pangan dalam sesi Debat Cawapres 2024 pada Minggu malam, 21 Januari 2024. Mahfud MD mengatakan sumber daya alam di Indonesia melimpah, tetapi pangan belum berdaulat.
"Petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit," ujar Mahfud MD ketika menyampaikan visi misinya.
Namun di sisi lain, kata Mahfud MD, subsidi pupuk malah makin besar. "Pasti ada yang salah. Kok, subsidi (pupuk) tiap tahun naik," kata dia.
Mahfud MD juga mengatakan ia bersama Capres pasangannya, Ganjar Pranowo, bakal memiliki program bangga bertani untuk mewujudkan rakyat sejahtera. "Jangan seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan. Yang benar saja? Rugi, dong, kita?" ujar Mahfud.
Adapun dalam isu pangan, Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) menjanjikan ketersediaan pangan dari dalam negeri, aman, berkualitas, murah, dan terdiversifikasi berbasis kearifan lokal serta mendukung Desa Mandiri Pangan.
Selanjutnya: Ganjar-Mahfud akan memastikan pangan murah melalui....
<!--more-->
Ganjar-Mahfud akan memastikan pangan murah melalui stabilisasi harga pangan. Mereka akan mendukung alat sistem pertanian modern dan sarana prasarana, benih unggul, pupuk berkualitas, murah, dan tepat waktu. Mereka juga berjanji akan memperbanyak sistem pengairan (waduk, bendungan, embung dan irigasi), jalan usaha tani yang memadai, fasilitas cold storage, serta pengolahan dan pemasaran hasil tani, ikan, maupun ternak terintegrasi.
Untuk mewujudkan industri pangan berkelanjutan dan berdaya saing, Ganjar-Mahfud akan mengutamakan sumber pangan lokal. Yaitu dengan mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah melalui fasilitasi penelitian dan teknologi pangan ramah lingkungan.
Ganjar-Mahfud juga ingin menciptakan lahan subur untuk petani. Caranya, dengan menghentikan alih guna lahan, dan memastikan lahan subur dan lahan produktif diberikan kepada petani kecil dan buruh tani, serta diperkuat dengan pengelolaan tata ruang yang adil dan berkelanjutan. Terakhir, mereka memiliki misi, yakni mensejahterakan petani, peternak, dan nelayan.
“Meningkatkan nilai tukar petani, nilai tukar nelayan, dan kesejahteraan peternak, disertai dengan kebijakan perdagangan yang pro produksi dalam negeri,” tulis dokumen tersebut.
RIRI RAHAYu | DEFARA DHANYA PARAMITHA
Pilihan Editor: Menjelang Debat Cawapres, Pemerintah Pengganti Jokowi Diingatkan Segera Akselerasi Transisi Energi