TEMPO.CO, Jakarta - Debat keempat Pilpres 2024, atau Debat Cawapres jilid 2, yang akan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), dijadwalkan berlangsung pada malam ini, 21 Januari 2023.
Tiga kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang akan bertarung dalam debat cawapres ini adalah Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Enam tema utama yang akan menjadi fokus dalam sesi debat ini meliputi pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, serta desa.
Diperlukan langkah-langkah terobosan guna mencapai target tersebut. Bagi tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, transisi energi menjadi perhatian serius dengan pendekatan yang berbeda.
Ketiganya memiliki visi dan arah yang berbeda untuk mencapai energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Fokus tentang energi terbarukan, apa itu energi terbarukan?
Mengenal Energi Terbarukan
Energi terbarukan (renewable energy) merupakan sumber energi yang berasal dari alam dan dapat diperbarui terus menerus tanpa batas, memberikan manfaat yang dapat digunakan dalam berbagai aktivitas manusia. Karena sifatnya yang minim polutan, jenis sumber tenaga ini dianggap lebih aman bagi manusia maupun lingkungan sekitarnya.
Sumber energi ini tidak hanya aman dan mudah didapatkan, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi dalam berbagai kebutuhan manusia, baik untuk penggunaan pribadi maupun mendukung industri.
Seluruh potensi alam yang dapat dimanfaatkan secara luas menjadi sumber energi terbarukan, mencakup berbagai jenis sumber energi yang dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lain untuk memudahkan aktivitas manusia.
1. Tenaga Air
Air yang bergerak menghasilkan energi terbarukan alami dalam jumlah besar. Proses konversi energi air dilakukan dengan menggunakan kincir air di wilayah dengan aliran air yang kuat, mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Air sungai dan ombak dapat berhasil dikonversi menjadi sumber tenaga listrik, seperti yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
2. Panas Bumi
Panas bumi atau geothermal berasal dari inti bumi dengan suhu mencapai sekitar 5.500 derajat Celsius. Pemanfaatannya untuk pembangkit listrik melibatkan pengeboran hingga mencapai titik panas di dalam bumi. Energi panas yang dihasilkan menggerakkan turbin, memutar generator, dan menghasilkan energi listrik. Kelebihan dari pembangkit listrik geothermal termasuk sumber tenaga bersih, tidak memerlukan lahan luas, dan tidak terpengaruh oleh cuaca atau bahan bakar dalam pengolahannya.
3. Biomassa
Biomassa berasal dari organisme seperti kayu, rumput, kotoran hewan, limbah pertanian, dan limbah rumah tangga. Material organik ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi melalui berbagai proses, termasuk pembuatan biodiesel, bioetanol, biogas, dan bioavtur. Kayu, sebagai contoh, dapat langsung digunakan sebagai sumber energi.
4. Cahaya Matahari
Cahaya matahari yang melimpah dapat dimanfaatkan dengan panel surya untuk menghasilkan tenaga listrik. Panel surya dipasang pada atap rumah atau gedung, dan teknologi ini juga dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Selain itu, cahaya matahari secara sederhana dapat digunakan untuk berbagai proses pengolahan seperti pengeringan baju, hasil panen, dan pembuatan garam.
5. Tenaga Angin
Angin dapat diubah menjadi sumber tenaga dengan bantuan kincir angin. Energi mekanik yang dihasilkan dapat digunakan langsung atau dikonversi menjadi listrik. Kincir angin banyak digunakan, terutama di daerah dekat pantai, karena ketersediaan angin yang melimpah.
UN.ORG | ITPLN.A
Pilihan editor: Debat Cawapres 2024 Akan Mengangkat Tema Desa, Apa yang Dimaksud dengan Desa?