Bauran Energi Baru Terbarukan Baru Mencapai 13,1 Persen, Ini Strategi ESDM

Senin, 15 Januari 2024 20:48 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif membuka Pertemuan Pejabat Senior ASEAN ke-41 tentang Energi (41st ASEAN SOME) di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Senin (19 Juni 2023). (ANTARA/Kementerian HO-ESDM)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025. Namun, hingga 2023, realisasinya baru mencapai 13,1 persen.

"Bauran EBT ada peningkatan, tapi belum signifikan. Sehingga, perlu upaya keras untuk bisa mendekati target capaian di 2025," tutur Arifin dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin, 15 Januari 2024.

Arifin lantas mengatakan kementeriannya menyiapkan sejumlah langkah dan strategi, seperti melaksanakan pembangunan pembangkit EBT yang sudah direncanakan dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Ia mengatakan kapasitas EBT yang terpasang paa 2025 harus mencapai 10,6 GW.

Strategi lainnya, mengimplementasikan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Kapasitas pembangkit EBT ini ditargetkan mencapai 3,6 GW pada 2025. Kemudian, mengonversi pembangkit diesel ke EBT. Selain itu, melaksanakan program Mandatoi B35. "Target 2025 sebesar 13,9 juta kilo liter (KL)," kata Arifin.

Tak cuma itu, Arifin mengatakan Kementeriannya akan menjalankan program co-firing biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dari program ini, Kementerian ESDM menargetkan realisasi sebanyak 10,2 juta ton pada 2025.

Advertising
Advertising

Langkah lainnya, lanjut Arifin, menyediakan akses energi modern melalui EBT di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T). Kemudian melakukan eksplorasi panas bumi, serta melaksanakan pemanfaatan EBT off grid dan pemanfaatan langsung.

Adapun tahun lalu, Kementerian ESDM mencatat penambahan kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 539,52 MW. Sehingga, total kapasitas terpasang pembangkit EBT hingga 2023 mencapai 13.155 MW. Realisasi tersebut ditargetkan bisa meningkat menjadi 13.886 MW pada 2024.

Dalam paparannya, Arifin merinci, kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT pada 2023 di antaranya berasal dari PLTS Terapung Cirata sebesar 192 MW. Kemudian, PLTP Sorik Marapi Unit 4 sebesar 39,6 MW; PLTM Tongar sebesar 6,5 MW; dan PLTBg PT Pasadena Biofuels Mandiri sebesar 3,9 MW.

Hingga Desember 2023, kapasitas terpasang pembangkit EBT terbanyak berasal dari sumber energi air sebesar 6.784,2 MW. Kemudian, PLT Bioenergi 3.195,4 MW dan PLT Panas Bumi 2.417,7 MW. Arifin juga mengatakan kapasitas pembangkit PLTS juga bertambah cukup signifikan dari beroperasinya PLTS Terapung Cirata, sehingga total kapasitas menjadi 573,8 MW. Sementara total kapasitas dari PLTB sebesar 154,3 MW dan PLT Gas Batubara sebanyak 30 MW.

"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit listrik dari EBT tercatat sebesar 3.322 Megawatt (MW), dengan kenaikan kapasitas rata-rata sekitar 6 persen per tahun," kata dia.

Pilihan Editor: Gus Imin Sebut PLTU Banyak Kelemahan: Perlu Pembangkit Ramah Lingkungan

Berita terkait

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

16 jam lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

1 hari lalu

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Direktur Utama Pertamina Persero, Nicke Widyawati, paparkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan, saat menjadi panelis dalam sharing session CEO Forum Acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition

Baca Selengkapnya

Pertamina Jadi Pionir BUMN Sektor Energi dengan Menggandeng JCCP

1 hari lalu

Pertamina Jadi Pionir BUMN Sektor Energi dengan Menggandeng JCCP

Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini mengatakan, kolaborasi antara Pertamina dan JCCP menjadi upaya Pertamina dalam menghadapi tantangan transisi energi, khususnya trilema energi melalui langkah inisiatif dan kerjasama dengan berbagai pihak.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor ESDM dan PTSP Pemprov Maluku dalam Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba

1 hari lalu

KPK Geledah Kantor ESDM dan PTSP Pemprov Maluku dalam Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba

KPK menggeledah dua lokasi di Maluku perihal penyidikan perkara dugaan TPPU dengan tersangka eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

2 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

3 hari lalu

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

ESDM menyatakan WNACina yang jadi tersangka itu telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan atas kegiatan tambang ilegal bijih emas.

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

4 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

Cerita pekerja harian di proyek Bendungan Sepaku Semoi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

4 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

8 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya