Rupiah Diprediksi Melemah Pekan Depan

Minggu, 7 Januari 2024 15:14 WIB

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah analis memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi melanjutkan pelemahannya pada pekan depan. Kepala Ekonom PT Bank Central Asia alias BCA, David Sumual, mengatakan hampir semua mata uang emerging market (EM) melemah tipis beberapa hari terakhir.

“Indeks dolar menguat tipis belakangan ini, sehingga rupiah (besok) diperkirakan bergerak di kisarah level Rp 15.46—15.540 per dolar AS,” ujar David ketika dihubungi Tempo, Minggu, 7 Januari 2024.

Menurutnya, indikator ketenagakerjaan Amerika Serikat, seperti data klaim pengangguran berada di bawah perkiraan. Hal ini kemudian menurunkan ekspektasi Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve alias The Fed untuk melanjutkan rate-cut yang agresif pada 2024 ini.

Dia pun menekankan bahwa pergerakan rupiah pekan depan lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal. “Sejauh ini faktor domestik factor sangat positif. Inflasi relatif rendah di 2.6 persen, perhelatan dan kampanye politik juga aman dan lancar,” katanya.

Senada, analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi juga memprediksi rupiah melemah pada besok. “Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran Rp 15.510–15.560 per dolar AS,” kata Ibrahim.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong, memproyeksikan nilai tukar rupiah dibuka datar. “Rupiah diperkirakan akan dibuka datar pada hari Senin dengan potensi menguat terbatas,” ujar Lukman ketika dihubungi pada hari yang sama.

Lukman menuturkan, para investor saat ini sedang menantikan data cadangan devisa Indonesia bulan Desember. Begitu pula dengan data indeks kepercayaan konsumen dan penjualan ritel.

Sementara dari eksternal, pasar fokus pada data inflasi Amerika Serikat, serta inflasi dan perdagangan Cina. Untuk dolar Amerika Serikat sendiri tidak banyak berubah setelah dua data ekonomi penting yang bertentangan.

“Dolar AS sempat menguat oleh data tenaga kerja Amerika Serikat NFP (Non-farm Payrolls) lebih baik dari perkiraan, berbalik melemah setelah data ISM service (atau indeks manajer pembelian/PMI non manufaktur) yang lebih lemah dan terendah sejak Mei 2023,” tuturnya.

Dengan demikian, Lukman memprediksi rupiah berada di kisaran level Rp 15.450–15.550 per dolar AS.

Pilihan Editor: Anies, Prabowo, dan Ganjar Diharapkan Tidak Gagap Teknologi jika Jadi Presiden



Berita terkait

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

6 jam lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

10 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

12 jam lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

17 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

1 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

1 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

1 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya