Bulog Amankan 500 Ribu Ton Stok Beras, Optimistis Cukup Sampai Juni 2024

Jumat, 22 Desember 2023 07:25 WIB

Buruh angkut melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Selasa 7 November 2023. Perum Bulog memastikan cadangan beras pemerintah yang dikuasai oleh Bulog aman hingga tahun 2024 dengan tambahan penugasan impor beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Umum Bulog telah menandatangani kontrak impor beras sebanyak 500 ribu ton dari empat negara, yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengklaim bahwa impor tersebut merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan nasional, mengingat ada penugasan tambahan sebesar 1,5 juta ton beras pada tahun 2023.

Meskipun rincian jumlah kontrak dari masing-masing negara tidak dijelaskan oleh Bayu, ia menuturkan, impor beras sebanyak 500 ribu ton ini akan secara bertahap masuk ke Indonesia pada awal tahun depan. Hal ini untuk menghindari kelebihan stok beras di gudang-gudang Bulog.

"Kalau kami masukkan cepat, banyak, gudang kita penuh, dan menjadi mahal karena biaya simpan dan lainnya. Lebih baik bertahap (impornya) sesuai kebutuhan," Bayu menuturkan dalam agenda Ngobrol Bareng Bulog ‘Melewati 2023, Menghadapi 2024’ di Bulog Corporate University, Jakarta Selatan pada Kamis, 21 Desember 2023.

Saat ini Bulog memiliki stok beras sebanyak 1,26 juta ton yang telah disimpan di gudang atau sedang dalam perjalanan menuju gudang per tanggal 20 Desember 2023. Selain itu, terdapat sekitar 494 ribu ton beras yang masih dalam perjalanan. Bayu menjelaskan bahwa Indonesia juga memiliki kontrak untuk impor beras sekitar 500 ribu ton.

Advertising
Advertising

Bulog optimistis persediaan beras pemerintah (CBP) yang dimilikinya memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan nasional hingga bulan Juni 2024, termasuk dalam rangka pelaksanaan program bantuan pangan dan upaya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Meski begitu, Bayu juga menyampaikan bahwa target pengadaan beras dalam negeri untuk tahun depan masih dalam tahap dinamis. Saat ini masa tanam masih pada tahap awal dan Bulog terus memantau produksi di daerah sentra baru yang mulai berkembang.

"Kami masih memantau bersama berapa yang akan diserap dari dalam negeri. Bulog akan menyerap sebanyak mungkin dari dalam negeri sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)," kata Bayu.

Pilihan Editor: Jubir Sri Mulyani Bicara Pajak, Sumber Dana untuk Penuhi Janji Politik Presiden Terpilih

Berita terkait

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

29 menit lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

3 jam lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

19 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

20 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

1 hari lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

1 hari lalu

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

Bea Cukai sedang kebanjiran kritik dari publik. Ekonom menilai kritik itu baik untuk perbaikan di tubuh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

1 hari lalu

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

Program ini memungkinkan Indonesia mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

1 hari lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

1 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

1 hari lalu

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

Askolani dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Maret 2021.

Baca Selengkapnya