TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional atau Bapanas menyatakan akan terus menggencarkan operasi pasar murah dalam bentuk Gerakan Pangan Murah (GPM) sampai penghujung tahun 2023. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan program ini dilaksanakan untuk stabilisasi pasokan dan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru atau Nataru.
"Dengan berkolaborasi bersama pemerintah daerah, Bapanas akan berfokus menggelontorkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dengan harga yang relatif lebih baik dan terjangkau," ujar Arief dalam keterangannya, Senin, 18 Desember 2023.
Dia mengatakan selama Desember ini, GPM selama sebulan penuh. Totalnya GPM selama Desember tercatat 453 GPM, berlokasi di 118 kabupaten kota yang tersebar pada 29 provinsi. Menurut Arief, operasi pasar yang masif dan menyentuh langsung masyarakat seperti ini akan membuat harga dan pasokan pangan stabil. Selain itu, ia menilai program ini juga membuat inflasi dapat terjaga.
Arief berujar secara nasional, sejak awal tahun sampai 16 Desember, Bapanas telah melaksanakan program GPM di 1.591 lokasi. Program tersebut dilaksanakan bersama 324 kabupaten kota yang ada di 35 provinsi.
Operasi pasar murah seperti ini, kata dia, merupakan arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dia mengatakan Jokowi telah meminta intensitas pelaksanaan pasar murah di daerah-daerah terus diperbanyak, sehingga masyarakat dapat lebih terbantu dalam memperoleh bahan pangan pokok.
Apabila masyarakat ingin mengetahui lokasi GPM keliling se-Indonesia yang terdekat, Arief mengatakan masyarakat dapat mengakses informasi melalui kanal informasi resmi yang dikelola pemerintah daerah setempat. GPM dalam rangka Nataru Desember ini, telah dilaksanakan sejak 1 Desember dan akan terus dihelat sampai 29 Desember.
“Masyarakat secara luas tentunya dipersilahkan berbelanja pangan di Gerakan Pangan Murah yang terdekat," kata dia.
Pilihan Editor: Anggaran Pangan Bersubsidi APBD DKI 2024 Sama Dengan Anggaran Tahun 2023
