Pendanaan Transisi Energi Masih Minim, Greenpeace: Perlu Dana Lebih Besar

Minggu, 17 Desember 2023 02:08 WIB

Sejumlah aktivis dari organisasi masyarakat sipil membentangkan poster dan spanduk saat menggelar aksi terkait KTT G20 India di depan Kedutaan Besar India, Gama Tower, Jakarta, Jumat, 8 September 2023. Aksi tersebut untuk merespon Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di India yang menurutnya 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini gagal memenuhi komitmen mereka; dan sebaliknya, terus membelanjakan uang negara mendukung kebijakan-kebijakan yang lemah dalam upaya-upaya untuk menutup kesenjangan dalam keringanan utang, perpajakan, dan mitigasi perubahan iklim serta transisi energi yang hanya memperburuk dampak dari berbagai krisis dan tidak melihat penderitaan kelompok yang terpinggirkan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Juru kampanye hutan Greenpeace Asia Tenggara, Iqbal Damanik, mengatakan pendanaan untuk menuju transisi hijau masih jauh dari cita-cita. Menurutnya, dibutuhkan anggaran yang besar untuk mendukung transisi ke energi yang ramah lingkungan.

“Kalau tadi di catatan FITRA (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran) menyebut anggaran perlindungan hidup tidak lebih dari 1 persen, nilainya itu tidak lebih dari Rp 14 triliun pada APBN (data 2022). Itu kecil sekali,” ujar Iqbal ketika ditemui usai acara Budget Literacy Forum di UPN Veteran, Jakarta, Sabtu, 16 Desember 2023.

Menurut Iqbal, pemerintah harus mengalokasikan dana yang lebih besar mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan. “Kita itu punya hutan-hutan yang banyak,” tuturnya.

Lebih lanjut Iqbal menjelaskan, sebenarnya anggaran ini diperlukan untuk pembangunan hijau, termasuk salah satunya bertransisi ke energi bersih.

“Kemarin yang COP28 di Dubai, Jokowi bilang Indonesia itu butuh sejumlah pendanaan, yang pertama pendanaan untuk bertransisi ke energi bersih, terus butuh pendanaan untuk pangan dan pertanian, terus juga cost and damage,” kata dia. “Untuk mengatasi krisis iklim itu juga PR-nya gitu.”

Advertising
Advertising

Adapun sebelumnya, dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT iklim COP28 di Uni Emirat Arab (UEA), Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengungkap Indonesia butuh pembiayaan besar untuk transisi energi di Indonesia.

Salah satu pembiayaan yang dibutuhkan, yakni pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Dia mencontohkan, pemerintah saat ini tengah berupaya memensiundinikan PLTU batu bara dengan kapasitas 660 megawatt (MW). Akan tetapi, upaya tersebut menemui beberapa kendala.

“Untuk mengimplementasikan agenda uji coba ini saja, kita banyak menemui tantangan, terutama dari segi pembiayaan,” tulis Sri Mulyani dalam unggahan instagram resminya, Senin, 4 Desember 2023.

Sri Mulyani menekankan bahwa peranan blended finance itu sangat penting. “Keterlibatan MDB, filantropi, sektor swasta sangat diperlukan agar transisi energi dapat terwujud,” tuturnya.

Di sisi lain, Indonesia juga terus merumuskan berbagai regulasi untuk mendukung agenda iklim ini. “Indonesia telah meluncurkan carbon market (bursa karbon). Ini mungkin sebuah langkah kecil tapi banyak negara sama sekali tidak memiliki pengetahuan akan hal ini. Kita setidaknya sudah mencoba,” ucap.

Menteri Keuangan itu pun nenyebut dirinya akan terus berupaya mendorong agenda iklim ini dari sisi keuangan dan kebijakan fiskal Indonesia. “Tanpa sumber daya keuangan dan pembiayaan, climate agenda hanya akan menjadi climate agenda. Let's take action now!” tulis Sri Mulyani.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

4 jam lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

1 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

Wakil Menteri Luar Negeri mengingatkan negara berkembang mengimbau negara berkembang tingkatkan kerja sama karena ada persaingan geopolitik

Baca Selengkapnya

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

8 hari lalu

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

Popok clodi lebih ramah lingkungan dari pupuk sekali pakai

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

9 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

10 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

10 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

10 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

11 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

14 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

14 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya