Kumpul-kumpul Konglomerat Pendukung Proyek IKN, Ini Profil Aguan, Boy Thohir sampai Prajogo Pangestu

Jumat, 8 Desember 2023 19:11 WIB

Konglomerat pendukung IKN Nusantara antara lain Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thaher bertemu sesuai unggahan di Instagram politisi Maruarar Sirat, 7 Desember 2023. Foto: IG @maruararsirait

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah konglomerat berkumpul bersama dan membahas proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Informasi ini diketahui dari unggahan Instagram pribadi politisi PDIP Maruarar Sirait. Dalam unggahan foto tersebut telihat pemilik Agung Sedayu Group, pemilik Barito Pacific, dan Bos Sinarmas Group.

"Sambil makan malam, kami berdiskusi dengan pengusaha senior yang sangat sukses, Pak Aguan, Pak Prajogo Pangestu, Pak Franky Wijaya dan Pak Boy Thohir. Berdiskusi tentang IKN, bagaimana membuat Indonesia sentris, pemerataan dengan membangun IKN serta dampak positif kepada masyarakat di sekitar IKN dan membuat pusat ekonomi baru di kawasan Kalimantan yang punya dampak semakin baik kepada masyarakat luas," kata Maruarar seperti dikutip dari akun @maruararsirait yang diunggah pada Kamis, 7 Desember 2023.

"Senang berdiskusi dengan senior-senior pengusaha sudah puluhan tahun berkiprah dalam perekonomian Indonesia, mendapatkan banyak pengalaman. Maju terus IKN," tulisnya.

Berikut profil sederet konglomerat yang disebut mendukung proyek IKN Nusantara tersebut:

1. Sugianto Kusuma atau Aguan, Bos Agung Sedayu Group

Sugianto Kusuma atau akrab disapa Aguan merintis Agung Sedayu Group pada 1970 dengan mendirikan perusahaan kontraktor rumah pertokoan. Setelah berkembang pesat, Agung Sedayu Group kemudian mendirikan Harco Mangga 2 pada 1991. Ia melebarkan jaringan bisnisnya dengan menggarap proyek perumahan, apartemen, perkantoran, hingga kawasan niaga dan industri.

Advertising
Advertising

Proyek perumahan yang dikelola Agung Sedayu Group termasuk Green Lake City, Grand Galaxy City, Puri Mansion, dan masih banyak lagi. Sementara proyek properti termasuk Kelapa Gading Square, Puri Mansion, Ancol Mansion, Taman Anggrek Residence, Senayan Golf Residence, dan Green Sedayu Biz Park.

Pada 1990, Sugianto menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha Tbk, 2004 ia bergabung dengan Bank Inter-Pasific Tbk. 2005 PT Bank Artha Graha Tbk bergabung dengan Bank Inter-Pasific Tbk, di mana Sugianto menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha International Tbk.

2. Franky Widjaja, Bos Sinarmas Group

Franky Widjaja bernama lengkap Franky Oesman Widjaja, ia adalah anak dari mendiang Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinarmas Group. Franky diketahui mengurusi bisnis Golden Agri Resources (GAR), sub holding milik Sinarmas yang membawahi bisnis minyak kelapa sawit dan olahan sawit. GAR merupakan salah satu perusahaan terbesar di industri kelapa sawit dan Franky mengemban jabatan sebagai Chairman dan CEO GAR.

Franky juga merupakan Komisaris Utama PT Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) sejak diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 5 Juli 2020. Dalam organisasi perkumpulan pengusaha Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), ia menduduki posisi Wakil Ketua Umum Koordinator bidang Perekonomian.

3. Prajogo Pangestu, Bos Barito Pacific

Prajogo Pangestu adalah pendiri Barito Pasific Group yang memulai kariernya sebagai sopir angkot. Hidupnya mulai berubah ketika bertemu dengan pengusaha kayu asal Malaysia bernama Bong Sun On alias Burhan Uray. Pada 1969 Prajogo bergabung dengan Burhan Uray di PT Djajanti Group. Berkat kerja kerasnya, tujuh tahun kemudian Buhan memberikan jabatan General Manager (GM) Pabrik Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur kepada Prajogo.

Namun, Prajogo hanya setahun menjadi GM di Pabrik Plywood Nusantara, ia memutuskan berhenti dan memulai bisnisnya sendiri. Prajogo membeli CV Pacific Lumber Coy yang saat itu sedang mengalami kesulitan keuangan. Dalam perjalanannya, Prajogo mengganti nama Pacific Lumber menjadi PT Barito Pacific.

Di era Presiden Soeharto, Prajogo termasuk salah satu konglomerat ternama yang dimiliki Indonesia. Bisnisnya dengan Barito Group berkembang luas di bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, dan perkayuan. Ia bahkan menduduki peringkat ke-40 orang terkaya di Indonesia.

4. Boy Thohir, Bos Adaro Energy Indonesia

Garibaldi Thohir atau Boy Thohir merupakan CEO dan pemegang saham utama Adaro Energy, salah satu eskportir batu bara terbesar di dunia. Pada 1997, ia membentuk perusahaan pembiayaan sepeda motor Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) dan mendistribusikan sepeda motor.

Boy kemudian mengakusisi saham Allied Indocoal dalam usaha patungan dengan perusahaan Australia. Bersama mitranya itu, Boy membeli Adaro pada 2005. Boy juga memiliki saham di perusahaan bahan baterai kendaraan listrik Medeka Battery Materials, mengoperasikan restoran dan hotel.

Pilihan Editor: Daftar Konglomerat yang Bakal Investasi di IKN, Ada Aguan hingga Anthoni Salim

Berita terkait

Politikus PDIP Bilang Usulan Melegalkan Money Politics Pernyataan Sarkasme

33 menit lalu

Politikus PDIP Bilang Usulan Melegalkan Money Politics Pernyataan Sarkasme

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua, meminta KPU melegalkan praktik money politics saat pemilu lewat PKPU.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

1 jam lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

9 jam lalu

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

Fraksi PKS menyebut money politics dalam pemilu harusnya diperangi jangan justru dilegalkan

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Soroti Masalah Efisiensi Pemerintahan saat Bahas Revisi UU Kementerian Negara

9 jam lalu

Politikus PDIP Soroti Masalah Efisiensi Pemerintahan saat Bahas Revisi UU Kementerian Negara

Sturman Panjaitan, menyoroti soali efisiensi pemerintahan ke depan dalam pembahasan revisi UU Kementerian Negara

Baca Selengkapnya

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

17 jam lalu

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

Dia mengklaim bahwa masyarakat tidak akan memilih politikus yang tidak menggunakan menggunakan money politics.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Setuju Tak Ada Pembatasan dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

21 jam lalu

Anggota DPR Setuju Tak Ada Pembatasan dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Politikus PKS di DPR menegaskan larangan terhadap jurnalisme investigasi di RUU penyiaran tak tepat dan akan ditentang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

22 jam lalu

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

Nahdlatul Wathan (NW) baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem Islam di IKN, diketahui organisasi tersebut memang sudah gamblang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

22 jam lalu

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

Walhi yang sempat mewanti-wanti pemerintah mengenai risiko bencana area Taman Wisata Alam di Lembah Anai menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

1 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya