Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp 15.395 per Dolar AS, Dipengaruhi Pernyataan Gubernur The Fed

Rabu, 29 November 2023 16:38 WIB

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 40 poin ke level Rp 15.395 per dolar Amerika Serikat (dolar AS) pada perdagangan Rabu sore. Sebelumnya, rupiah sempat menguat 70 poin ke level Rp 15.435 per dolar AS.

“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif tapi ditutup menguat di kisaran Rp 15.370 hingga Rp 15.440 per dolar AS,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis, Rabu, 29 November 2023.

Dalam laporannya, Ibrahim mengatakan bahwa indeks dolar AS melemah pada perdagangan hari ini.

Dia juga menyoroti para pejabat bank sentral AS alias The Fed yang mengatakan dalam komentar terpisah semalam bahwa The Fed perlu lebih berhati-hati dalam mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. “Dan bahwa pelonggaran inflasi dapat mendorong bank tersebut untuk melakukan pelonggaran kebijakan lebih awal dari yang diperkirakan,” tuturnya.

Gubernur The Fed dan tokoh garis keras, Christopher Waller, mengatakan bahwa suku bunga tinggi telah cukup menekan inflasi tahun ini, dan penurunan tekanan harga lebih lanjut kemungkinan akan menyebabkan bank mulai menurunkan suku bunga.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: “Komentarnya menunjukkan para pedagang memperkirakan...."

<!--more-->

“Komentarnya menunjukkan para pedagang memperkirakan setidaknya 40 persen kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga paling lambat pada Maret 2024 dan bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada Desember,” ucap analis itu.

Menurutnya, Waller dan pejabat Fed lainnya pada minggu ini memberikan lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter, sebelum periode blackout menjelang pertemuan Fed pada pertengahan bulan Desember.

Lebih lanjut, Ibrahim juga mengatakan Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menyampaikan pidatonya akhir pekan ini. “Prospek perubahan sikap hawkish The Fed mendorong kenaikan kuat pada emas sepanjang bulan November, dengan logam kuning tersebut kini diperkirakan akan bertambah lebih dari 3 persen pada bulan tersebut,” ucapnya.

Selain itu, kekhawatiran terhadap lesunya perekonomian Tiongkok masih tetap ada, terutama setelah serangkaian data perekonomian yang lemah pada bulan Oktober.

“Fokus minggu ini adalah pada data indeks manajer pembelian (PMI) untuk bulan November, yang akan dirilis pada hari Kamis,” kata dia. Angka tersebut diperkirakan menunjukkan penurunan berkelanjutan dalam aktivitas manufaktur, menyoroti berlanjutnya pelemahan mesin ekonomi terbesar Tiongkok.

Pilihan Editor: Beberkan Jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe Kendaraan Motor Listrik, Budi Karya: Masih Jauh dari Target Pemerintah

Berita terkait

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

19 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

1 hari lalu

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atauharga emas Antam melonjak ke level Rp 1.350.000 per gram dalam perdagangan akhir pekan, Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

2 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

2 hari lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya