Ketidakpastian Ekonomi Global Salah Satunya dari Negara Maju, Ini Penjelasan Sri Mulyani
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 24 November 2023 20:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi perekonomian dunia masih diliputi ketidakpastian. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ketidakpastian ekonomi global disebabkan beberapa faktor, salah satunya volatilitas sektor keuangan, terutama dari negara maju yang masih sangat dominan.
Sri Mulyani menuturkan, selama September-Oktober volatilitas dari sektor keuangan, terutama dari negara maju masih sangat dominan. Ia berujar, imbal hasil (yield) US Treasury atau obligasi AS mengalami dinamika cukup tinggi.
"Bahkan, pada Oktober lalu sempat mencapai di atas 5 persen," kata Sri Mulyani dalam dalam konferensi pers APBN Kita pada Jumat, 24 November 2023.
Menurut Sri Mulyani, capaian itu merupakan capaian pertama kali sejak 2007. Karena itulah capital outflow terjadi di berbagai negara. Ia juga mengatakan situasi di Amerika Serikat itu menyebabkan suku bunga tinggi dan menciptakan higher cost of fund.
"Suku bunga yang higher for longer (tinggi lebih lama), menyebabkan makin tingginya biaya untuk meminjam dari seluruh negara di dunia," ujar Sri Mulyani.
Beberapa negara eropa mengalami resesi
<!--more-->
Tak hanya itu, kata dia, suku bunga tinggi juga menyebabkan capital outflow dan menciptakan tekanan berbagai negara. "Indeks dolar menguat dan menimbulkan implikasi ke seluruh negara di dunia," ujar Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan Eropa saat ini masih dalam situasi terdampak perang Rusia-Ukraina. Belum lagi dengan inflasi yang tinggi. "Ini menyebabkan beberapa negara eropa mengalami resesi, seperti Jerman dan Inggris," kata dia.
Menurut Sri Mulyani, situasi global yang tidak pasti ini akan mewarnai dunia hingga akhir tahun. "Sekarang tidak hanya perang Ukraina, tapi juga di Timur Tengah yang akan berpotensi menimbulkan disrupsi atau dampak lain."
Pilihan editor: Sri Mulyani Optimistis Target Penerimaan Pajak Negara Rp 1.818 Triliun Tercapai