Chatib Basri Beberkan Alasan Orang RI Harus Kaya Sebelum Tua

Rabu, 22 November 2023 15:46 WIB

M. Chatib Basri. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri membeberkan sejumlah alasan pentingnya orang Indonesia bisa kaya sebelum tua.

Hal tersebut, kata Chatib, di antaranya didasarkan oleh proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2025. Artinya, penduduk usia produktif atau yang berusia 15-65 tahun pada tahun itu akan lebih banyak dan dependency ratio atau rasio ketergantungan turun secara signifikan.

Namun, data Bappenas juga menyebut dependency ratio akan muncul dari penduduk tua. Penduduk tua diperkirakan akan naik dari 7,3 persen menjadi 26 persen pada 2050.

Hal ini berarti ada kemungkinan Indonesia memasuki populasi penduduk tua alias aging population pada 2050. Sehingga, sebelum waktu itu tiba, perekonomian harus digenjot, terutama jika ingin Indonesia menjadi negara maju.

"Jadi kita punya 27 tahun. Setelah itu, beban akan menjadi semakin meningkat," ucap ekonom senior Universitas Indonesia (UI) ini dalam Bank BTPN Economic Outlook 2023 di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu, 22 November 2023.

Advertising
Advertising

Chatib melanjutkan, jika pertumbuhan ekonomi tetap di kisaran 5 persen seperti saat ini, pendapatan per kapita Indonesia hampir mendekati US$ 30 ribu. Sementara Jepang dan Korea Selatan memasuki ke aging population dengan pendapatan per di atas US$ 40 ribu.

"Nah, bayangkan kalau 2050 Indonesia memasuki aging population di mana income per kapita kita di bawah US$ 30 ribu," ucap Chatib. "Apa implikasinya? Ada risiko bahwa kita menjadi tua sebelum kaya."

Menjadi tua sebelum kaya, menurut Chatib, adalah suatu persoalan. Pasalnya, pendapatan orang tua akan menurun, tapi kebutuhan uangnya meningkat untuk membiayai kesehatannya dan juga anak-anaknya.

Dengan kata lain, beban lebih besar dibandingkan pendapatan. "Bayangkan ini terjadi kepada negara," tutur Chatib Basri.

Selain itu, kata dia, penduduk tua tidak lagi berada di pasar tenaga kerja. Artinya, mereka tidak membayar pajak sebanyak ketika masih aktif bekerja. Sementara beban kesehatan maupun pendidikannya semakin meningkat.

"Akibatnya, ada risiko bahwa bujet dari pemerintah tidak akan sustainable," ucap Chatib Basri.

Pilihan Editor: Anies Baswedan Kritik Pembangunan Ekonomi: Banyak Berorientasi pada Pertumbuhan, Bukan Pemerataan

Berita terkait

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

16 jam lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

16 jam lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

19 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di ITB

1 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di ITB

BCA lewat BCA Berbagi Ilmu berkomitmen untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pendidikan Berkualitas, serta menyiapkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing untuk menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang.

Baca Selengkapnya

Rektor Unair Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Dipercepat Jadi 2034 dengan Cara Ini

2 hari lalu

Rektor Unair Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Dipercepat Jadi 2034 dengan Cara Ini

Rektor Unair sebut Indonesia Emas bisa dipercepat.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

2 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

7 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

13 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

13 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya