Kekeringan Ekstrem, Mentan Sebut Indonesia Sudah Masuk Gorila El Nino

Senin, 13 November 2023 16:15 WIB

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan kepada sejumlah pewarta usai membuka kegiatan Jambore Penyuluh Pertanian Nasional 2023 di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Senin, 6 November 2023. ANTARA/Moh Ridwan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa El Nino yang sedang terjadi bukan tipe El Nino biasa, melainkan El Nino Gorila. Menurutnya, El Nino ini memiliki dampak yang besar terhadap produksi pangan di Indonesia.

"El Nino ini bukan lagi El Nino biasa, bukan lagi super, tapi sudah masuk Gorila El Nino, dan ini terbesar. Ini ke depan sampai Februari. Ini mengerikan," kata Amran Sulaiman dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 10 November 2023.

Sebagai informasi, Gorila El Nino merujuk pada kondisi El Nino dengan suhu sekitar 3,5 derajat Celsius di atas suhu normal.

Amran Sulaiman menyebut, El Nino menyebabkan penurunan produksi beras dari 31 juta ton pada tahun sebelumnya menjadi 30 juta ton pada tahun ini. Kondisi ini juga diperparah dengan konflik geopolitik yang terjadi.

"Tantangan yang kompleks seperti El Nino berdampak ke penurunan produksi, konflik geopolitik menyebabkan terganggu distribusi pangan, dan adanya restriksi ekspor produsen pangan," ujar Amran Sulaiman.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, negara-negara produsen pangan juga masih melakukan pembatasan ekspor beras. Ia menyebut, sebanyak 22 negara telah menghentikan ekspor beras. "Satu sisi ada perbatasan ekspor negara lain. Bisa kita bayangkan apa yang terjadi mau impor tidak ada, solusi terbaik sekarang kita gandengan tangan tingkatkan produksi, engga ada jalan lain," kata Amran Sulaiman.

Amran Sulaiman mengklaim, Kementan telah berupaya melakukan mitigasi dampak El Nino. Salah satunya, dia bersama seluruh jajaran Kementerian Pertanian turun ke lapangan untuk memastikan penyediaan air irigasi tercukupi di daerah.

"Masih ada El Nino saat ini. Kami dari sektor pertanian mitigasi dampak dari El Nino dengan cara turun ke lapangan memastikan daerah-daerah yang irigasi, termasuk ke rawa. Kami mau ke Sumatera Selatan," kata Amran Sulaiman.

Pilihan Editor: Penjelasan BCA Soal Kasus Nasabah yang Kehilangan Saldo Rp 68,5 Juta

Berita terkait

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau jalanya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

1 hari lalu

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

Suhu udara di permukaan Bumi sepanjang April 2024 mematahkan rekor sebelumnya yang tercipta pada 2016. Sama-sama diwarnai El Nino kuat.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

3 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

4 hari lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

4 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

5 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

5 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

5 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

6 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

7 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya