Terpopuler: Respons Sri Mulyani Usai Diminta Jokowi Bayar Utang ke Bulog Rp 16 T, Zulhas soal Harga Cabai Meroket
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 7 November 2023 06:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Senin, 6 November 2023, dimulai dari respons Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atas permintaan Presiden Jokowi untuk segera melunasi utang Rp 16 triliun ke Perum Bulog.
Berikutnya ada berita tentang klaim Wamen BUMN soal total aset BUMN yang melampaui Temasek Holdings dan tanggapan Mendag soal harga cabai yang melambung hingga melampaui Rp 100.000 per kilogram. Lalu ada berita tentang lonjakan impor baja dan tantangan yang dihadapi jika pemerintah yang akan datang ingin membentuk Badan Penerimaan Negara.
Kelima berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut.
1. Diminta Jokowi Lunasi Utang Rp 16 Triliun ke Bulog, Ini Respons Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar segera melunasi utang ke Perum Bulog sebesar Rp 16 triliun.
“Mekanisme kami adalah kami melakukan pembayaran sesudah audit BPKP," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers PDB Kuartal III 2023 serta Stimulus Fiskal di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Senin, 6 November 2023.
Sri Mulyani menyatakan Kemenkeu telah meminta BPKP untuk mempercepat proses audit terhadap Perum Bulog. Hal ini dilakukan agar utang Bulog dapat segera dilunasi.
Simak lebih jauh tentang pemerintah utang ke Bulog Rp 16 triliun di sini.
<!--more-->
2. Wamen Tiko Sebut Aset BUMN Tembus Rp 10.101 Triliun, Lebih Besar dari Temasek
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan aset perusahaan pelat merah di Indonesia lebih besar daripada BUMN Singapura Temasek Holdings. Berapa total asetnya?
"Tadi pagi saya presentasi bahwa saat ini Kementerian BUMN itu mempunyai aset US$ 652 miliar," kata Tiko, sapaan akrabnya, saat ditemui di sela-sela acara The 4th Indonesia Human Capital Summit 2023 di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin, 6 November 2023.
Jumlah tersebut setara dengan Rp 10.101 triliun dengan asumsi nilai tukar atau kurs Rp 15.492,4 per dolar Amerika Serikat. "Jadi kita ini udah lebih besar dari Temasek, dan mungkin salah satu portofolio terbesar di Asia," ujar Tiko.
Simak lebih jauh tentang aset BUMN lampaui Temasek Holdings di sini.
3. Harga Cabai Meroket Tembus Rp 100 Ribu per Kg, Mendag: Enggak Apa-apa Mahal, Sekali-sekali
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebut lonjakan harga cabai rawit merah di sejumlah daerah hingga melampaui Rp 100 ribu per kilogram hanya sesekali terjadi. Kenaikan harga itu juga dinilai baik untuk membantu petani.
"Cabai enggak apa-apa mahal, sekali-sekali," kata Zulhas kepada awak media di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, 6 November 2023.
Oleh sebab itu, ia menilai tak masalah jika harga jual cabai rawit di pasaran naik beberapa kali dalam setahun. Hal itu, menurut Zulhas, bisa membantu petani agar tidak terlalu merugi yang akhirnya memaksa mereka menjual tanah atau lahan pertaniannya untuk bertahan.
Simak lebih jauh tentang harga cabai melambung lampaui Rp 100.000 per kg di sini.
<!--more-->
4. Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen
Chairman The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) sekaligus Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengungkap permintaan baja Indonesia meningkat pada 2023.
“Konsumsi (tahun 2023) di 17,9 juta ton, meningkat 5 persen dari 2022," ujar Purwono di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Senin, 6 November 2023.
Dengan total konsumsi hampir 18 juta ton itu, Purwono mengatakan Indonesia mampu memproduksi 14,4 juta ton baja pada 2023.
Simak lebih jauh tentang lonjakan impor baja di sini.
5. Anies dan Prabowo Bakal Bentuk Badan Penerimaan Negara jika Jadi Presiden, Apa Saja Tantangannya?
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan pembentukan Badan Penerimaan Negara akan membutuhkan waktu yang lama. Badan Penerimaan Negara merupakan salah satu misi dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Tentu ada pada proses pemisahan (Direktorat Jenderal Pajak di Kementerian Keuangan) yang butuh waktu tidak sebentar,” ujar dia saat dihubungi pada Senin, 6 November 2023.
Menurut Bhima, ego sektoral di Kemenkeu juga penting dipertimbangkan. Ibaratnya, kata dia, jika Direktorat Jederal Pajak keluar dari Kemenkeu maka hilang sebagian wewenang Menteri Keuangan. Padahal soal rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dirumuskan bersama direktur jenderal dan lembaga di bawah kendali Menteri Keuangan.
Simak lebih jauh tentang tantangan pembentukan Badan Penerimaan Negara di sini.