BI Catat Pertumbuhan Uang Beredar Tembus Rp 8.440 Triliun, Tumbuh 6 Persen

Selasa, 24 Oktober 2023 15:02 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, potensi inflasi yang melebihi perkiraan ini didorong oleh kenaikan harga-harga komoditas global yang kemudian mempengaruhi pergerakan harga di dalam negeri. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2023 meningkat. Posisi M2 pada September 2023 tercatat sebesar Rp 8.440,0 triliun atau tumbuh 6 persen (year on year/yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan pertumbuhan M2 ini meningkat setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 5,9 persen (yoy).

“Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 8,4 persen (yoy),” ujar Erwin dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Oktober 2023. Ia juga mengungkap perkembangan M2 pada September ini terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit.

Adapun kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh positif. Penyaluran kredit pada September 2023 tercatat sebesar Rp 6.803,4 triliun atau tumbuh sebesar 8,7 persen (yoy) sejalan dengan perkembangan kredit produktif, setelah tumbuh 8,9 persen (yoy) pada Agustus 2023.

Perkembangan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur perorangan 9,0 persen (yoy) dan debitur korporasi sebesar 8,3 persen (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada September 2023 disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun Kredit Konsumsi.

Advertising
Advertising

Pada bulan ini pula, suku bunga kredit dan suku bunga simpanan juga tercatat meningkat. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit sebesar 9,36 persen lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,34 persen.

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 6 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,7 persen (yoy). Sementara itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 13,2 persen (yoy).

Pilihan Editor: Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

Berita terkait

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

5 menit lalu

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

Untuk ajukan kredit mobil ada beberapa hal perlu diperhatikan. Salah satunya mengukur kemampuan finansial jangka pendek maupun panjang. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

8 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

11 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

12 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

15 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

2 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

2 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya