WALHI Anggap PSN Jokowi Sama dengan Proyek Cendara Era Soeharto, Kenapa?

Selasa, 17 Oktober 2023 08:31 WIB

Pengunjuk rasa melempari personel polisi saat aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Zenzi Suhadi, menganggap periode kedua masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mirip dengan periode kedua masa kepemimpinan Soeharto.

“Kalo dicermati, periode kedua Jokowi ini sama persis dengan periode kedua kepemimpinan Soeharto,” ujar Zenzi dalam acara Konferensi Tenurial 2023 di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2023.

Kalau dilihat pada era Soeharto, kata Zenzi, ketimpangan kekuasaan ruang di Indonesia sudah dimulai sejak 1967 ketika ketentuan pokok kehutanan mulai dikeluarkan. “Sebanyak 132 juta hektare daratan Indonesia beralih kekuasaannya kepada negara,” katanya. Berikutnya, dikeluarkan pula ketentuan pokok pertambangan yang berakhir menghancurkan fungsi ekologis Indonesia.

“Watak dan praktik pembangunan di masa soeharto yang disebut Proyek Cendana itu adalah proyek yang tidak bisa ditolak oleh rakyat. Dia mengerahkan kepolisian dalam skala besar, juga memberi stigma komunis kepada masyarakat yang mempertahankan kedudukan,” tuturnya.

Hal tersebut, kata Zenzi, ditiru oleh Jokowi pda Proyek Strategis Nasional (PSN). Kasus Wadas, Rempang, hingga Seruyan disebut Zenzi sebagai contoh pengerahan aparat kepolisian itu membabi buta. “Kandidat soal kemanusiaan tidak lagi jadi pedoman hukum untuk menemukan kebenaran,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Ia juga megingatkan bahwa sebetulnya kekuasaan Jokowi saat ini merupakan buah perjuangan masyarakat sipil tahun 1998 yang dikenal dengan reformasi. “Yang mau kami ingatkan bukan Jokowinya, tapi kepada partai politiknya,” katanya. Zenzi kemudian meminta kepada seluruh partai politik untuk merespons situasi ini, karena mereka merupakan instrumen politik bagi rakyat untuk menyampaikan haknya.

Lebih lanjut, Zenzi menyampaikan tiga perubahan mendasar Indonesia sebagai negara agraris. Pertama, meruncingnya ketimpangan hak terhadap pangan dan akses sumber daya alam dan fungsi lingkungan. Kedua, terkait fungsi ekologis dalam menyokong sumber daya manusia di Nusantara. Terakhir, Indonesia sebagai negara kepulauan yang menjadi pemilik biodiversity terbesar di dunia.

Selanjutnya: "Tiga komponen besar ini dalam satu dekade..."

<!--more-->

"Tiga komponen besar ini dalam satu dekade terakhir tidak lagi menjadi sumber kehidupan dan penyokong peradaban manusia, tapi berubah jadi bencana," tuturnya.

Presiden Jokowi sebelumnya menyebutkan dalam delapan tahun terakhir, pemerintah telah menyelesaikan PSN sebanyak 161 proyek. Total PSN yang selesai itu dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 11 juta orang. “Yang paling penting ini mendongkrak daya saing kita menjadi naik,” ujar Jokowi dalam sambutannya, Rabu, 13 September 2023.

Kepala negara juga menyitir data International Institute for Management Development yang menyebutkan daya saing Indonesia naik dari ranking 44 pada 2022 menjadi 34 pada 2023. Menurut Jokowi, kenaikan 10 angka itu merupakan yang tertinggi di dunia, dan salah satunya karena urusan infrastruktur yang banyak diselesaikan.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta PSN yang belum selesai agar diselesaikan paling lambat semester satu 2024. “Tolong dilihat lagi, dicek lagi betul-betul awasi pembangunannya. Jangan sampai mandek apalagi mangkrak,” kata Jokowi.

Jokowi meminta agar semuanya yang menggarap PSN teliti jika ada masalah yang muncul segera cari solusinya. Jika ada kesalahpahaman, Jokowi melanjutkan, segera dijelaskan kepada masyarakat, karena terkadang masalahnya ada pada komunikasi yang terkadang tidak nyambung.

DEFARA DHANYA PARAMITHA | MOH KHORY ALFARIZI

Pilihan Editor: Kementerian PUPR Lelang Ulang Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Bali

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

1 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

2 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

4 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

5 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Suap demi Predikat WTP dari BPK

7 jam lalu

Suap demi Predikat WTP dari BPK

Suap demi mendapatkan predikat WTP dari BPK masih terus terjadi. Praktik lancung itu dinilai terjadi karena kewenangan besar milik BPK.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

7 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

8 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

9 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

9 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

10 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya