Jokowi Sebut Potensi Ekonomi Digital Indonesia USD 146 Miliar pada 2025, Ekonom: Itu Data Lama

Jumat, 6 Oktober 2023 21:31 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya dalam penutupan B20 Summit Indonesia 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin, 14 November 2022. Dalam pidatonya saat penutupan B20 Summit, Jokowi menyinggung soal peran digitalisasi dalam pertumbuhan ekonomi. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menanggapi pernyataan Presiden Jokowi soal potensi ekonomi digital di Indonesia. Di mana kepala negara mengatakan bahwa catatannya pada 2020 potensi ekonomi digital mencapai US$ 44 miliar, kemudian pada 2022 mencapai US$ 77 miliar, dan pada 2025 diperkirakan US$ 146 miliar.

Namun, kata Nailul, klaim Jokowi itu berdasarkan laporan dari Google bersama Temasek dan Bain & Co yang merupakan data lama. “Data yang terbaru, tahun 2025 hanya US$ 130 miliar. Tahun 2030 pesimisnya ada di angka US$ 220 miliar. Optimisnya di angka US$ 360 miliar,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat, 6 Oktober 2023.

Nailul juga menjelaskan alasan pada 2030 dibagi menjadi dua, angka pesimistis dan optimistis. Karena, ada fenomena yang bisa membuat ekonomi digital melambat seperti tech winter (musik dingin sektor teknologi) dua tahun terakhir. “Saya rasa hingga akhir tahun akan sama posisinya,” tutur Nailul.

Jokowi mengungkap potensi ekonomi digital Indonesia saat memberikan arahan kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 Lembaga Ketahanan Nasional RI, di Istana Negara, 4 Oktober 2023 lalu. “Kalau kita lihat potensi ekonomi digital kita, di Indonesia saja besar sekali,” kata Jokowi dikutip dari siaran pers di website Sekretariat Kabinet.

Selain tahun 2025, Jokowi juga menyebutkan bahwa potensi ekonomi digital pada 2030 diperkirakan US$ 360 miliar, artinya Rp 5.000 triliun lebih. Itu, kata dia, dengan masih ada catatan, kalau yang namanya Digital Economy Framework Agreement di ASEAN ini bisa diselesaikan negosiasinya di tahun 2025 yang angkanya terakhir tadi, itu akan berlipat menjadi dua kali.

Advertising
Advertising

“Artinya, US$ 720 miliar. Kalau dirupiahkan Rp 11.250 triliun potensi ekonominya, sangat besar sekali,” tutur Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan meskipun potensi ekonomi digital cukup besar, tapi harus tetap berhati-hati. Indonesia, Jokowi berujar, tidak boleh hanya menjadi pasar saja, tapi harus menjadi pemain. Namun, menyiapkan pemain-pemain ini memerlukan kerja keras karena waktunya dibatasi dan tidak mudah. “Kita tidak boleh hanya menjadi konsumen saja,” ucap dia.

Pilihan Editor: Sri Mulyani Dampingi Wapres Ma'ruf Amin Serahkan Insentif Fiskal ke Kepala Daerah yang Turunkan Stunting

Berita terkait

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

1 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

2 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

3 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

3 jam lalu

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

Disebut-sebut, Apple kerja sama dengan OpenAI dan Google dipicu upayanya untuk ekspansi ke ranah teknologi AI.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

4 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

4 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

5 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

5 jam lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

6 jam lalu

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

Implementasi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS berorientasi pada peningkatan kualitas layanan kelas III pasien BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

6 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya