Tekan Dampak Buruk Rokok, Pemerintah Didesak Tak Hanya Andalkan Cukai

Selasa, 19 September 2023 05:00 WIB

Sejumlah peneliti dari berbagai negara menghadiri forum internasional yang menyoroti soal pengurangan dampak (harm reduction) tembakau di Yogyakarta Senin-Selasa, 18-19 September 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan peneliti dari berbagai negara menghadiri forum internasional yang membahas upaya pengurangan dampak (harm reduction) tembakau. Forum yang digelar Indonesian Development Foundation (IDF) itu menyoroti tren peningkatan jumlah perokok aktif terutama Indonesia, yang berdampak pada kian membengkaknya anggaran kesehatan akibat rokok.

"Selama ini demi menutupi tingginya biaya kesehatan akibat dampak rokok, yang dilakukan pemerintah masih sebatas mengandalkan pendapatan atau cukai rokok, belum melihat kebijakan lain," kata Managing Director IDF Foundation Harris Siagian di sela-sela forum yang digelar di Yogyakarta selama dua hari, yakni pada Senin-Selasa, 18-19 September 2023.

Padahal, ketika cukai rokok jadi andalan pendapatan untuk turut menanggung biaya kesehatan akibat rokok, akan menjadi bagian mata rantai yang menjadi dorongan pelaku industri menaikkan harga jualnya di pasaran.

"Sedangkan konsumen lantas biasanya akan mencari pilihan produk yang lebih terjangkau ketika harga produk A naik, tak peduli lagi meski risiko dari produk B apakah lebih buruk atau tidak pada kesehatan," kata Harris.

Situasi cukai yang terus naik dan jumlah perokok aktif yang terus naik ini membuat lingkaran setan, sehinga upaya menekan dampak bahaya rokok semakin sulit.

Advertising
Advertising

Haris menambahkan, pemerintah Indonesia seperti masih belum memberi ruang kebijakan alternatif. Padahal kebijakan itu semestinya bisa membantu menurunkan tingkat risiko sekaligus dan pengeluaran anggaran untuk mengatasi penyakit itu sendiri.

"Dalam forum ini, kami mengumpulkan 70-an peneliti dari berbagai negara untuk membahas alternatif alternatif agar bisa lepas dari lingkaran soal rokok dan persoalannya itu," kata Harris.

"Tentu saja yang dicari bukan hanya dari kacamata pemerintah dan industri, tapi dari sudut pandang masyarakat sebagai pengguna," imbuh Harris.

Harris menuturkan, kelompok masyarakat pengkonsumsi rokok, biasanya mencari sesuatu yang disebut 'rasa lega' ketika menggunakannya.

Selanjutnya: "Rasa lega saat mereka mengkonsumsi rokok..."

<!--more-->

"Rasa lega saat mereka mengkonsumsi rokok ini yang salah satunya harus ditangani, apa yang bisa diberikan pemerintah sebagai pengganti, agar dampak buruk tembakau dan anggaran untuk biaya pengobatan bisa ditekan," kata Harris.

Harris mengatakan, Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 275,8 juta orang menjadi surga bagi sekitar 77,9 juta perokok dewasa atau sekitar 28,26% dari populasi pada tahun 2022.

Meskipun Indonesia telah menjalankan program mengendalikan penggunaan tembakau, termasuk penetapan pajak rokok, menerapkan regulasi tentang Zona Bebas Asap Rokok, pengaturan kemasan dan label tembakau, serta pembatasan iklan dan penjualan tembakau, data Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi perokok di negara ini tidak mengalami penurunan yang signifikan terutama di segment perokok dewasa aktif.

Akademisi Cornell University Amerika Serikat Donald Kenkel yang turut hadir dalam forum itu mengatakan di sejumlah negara saat ini mulai menerapkan kebijakan alternatif untuk menekan agar dampak rokok tak kian membebani anggaran kesehatan.

Seperti penggunaan produk-produk lebih rendah resiko seperti rokok elektronik, heated tobacco products (HTP), Nicotine Patch, dan sebagainya.

"Namun penggunaan produk alternatif di beberapa njuselanegara ini juga didukung dengan sistem kuota pembelian sehingga efektif menurunkan biaya kesehatan bagi perokok aktif," kata Donald.

Berdasarkan penelitian yang ia lakukan, kata Donald, aturan atau regulasi tentang produk alternatif pengganti tembakau juga harus dipastikan aman. Termasuk rokok elektronik.

Donald mencontohkan, dari hasil penelitiannya di Inggris yang sudah menerapkan sistem alternatif pengganti tembakau, telah melakukan uji klinis untuk rokok elektronik. Rokok elektronik itu di Inggris berhasil menjadi sarana yang efektif untuk membantu mengurangi jumlah perokok aktif.

Bahkan, layanan kesehatan nasional Inggris sudah merekomendasikan rokok elektronik sebagai cara untuk berhenti merokok. Mereka bahkan mengadakan penjualan rokok elektronik di rumah sakit.

Selanjutnya: Di Indonesia sendiri, Donald menilai ada...

<!--more-->

Di Indonesia sendiri, Donald menilai ada potensi untuk peralihan rokok itu. Mengingat perokok aktif di Indonesia juga masih relatif tinggi terutama di kalangan laki-laki.

Di Indonesia dapat ditelusuri bahwa kebiasaan merokok merupakan penyebab utama penyakit seperti kanker paru-paru, tetapi juga penyakit jantung, stroke dan lain sebagainya.

"Semua itu dapat dikurangi jika semakin banyak perokok Indonesia yang beralih ke alternatif lain apakah rokok elektronik atau produk lainnya," kata dia.

Namun memang di satu sisi, Donald mengakui, peralihan ini akan menjadi tantang bagi kebijakan publik. Terutama untuk membantu para perokok tanpa kemudian merugikan petani tembakau.

"Kita tidak bisa menyelesaikan masalah rokok tanpa menimbulkan gangguan, kita tahu ini adalah teknologi baru yang berpotensi mendisrupsi industri rokok," kata dia.

Hal ini kemudian menjadi tugas dari pemangku kebijakan untuk membantu semua pihak melakukan transisi. Baik dari segi petani tembakau dan perokok aktif itu sendiri.

Peserta asal Malaysia yang juga Royal Malaysian Customs Department Dato' Sri Subromaniam Tholasy dalam forum itu mengatakan berbagai kebijakan untuk mengurangi dampak buruk rokok antara satu negara dengan negara lain bisa berbeda.

"Misalnya ketika mengganti produk tembakau dengan rokok elektronik, atau melarang rokok elektronik yang bererar, itu perlu dikaji apa manfaatnya dan dampaknya dalam suatu periode," kata dia.

Pilihan Editor: Penerimaan Cukai Rokok 2023 Diprediksi Tak Capai Target, Ada Tiga Alasan

Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

17 jam lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

9 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

15 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

18 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

20 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

20 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

21 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

22 hari lalu

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

Polisi menangkap selebgran Chandrika Chika dan atlet eSport Aura Jeixy bersama empat temannya saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

24 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

26 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya