Harga Beras Melambung, Bapanas: Kuncinya Ada di Produksi, Penggiling Padi Saat Ini Sangat Perlu Pasokan

Rabu, 6 September 2023 10:31 WIB

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi angkat bicara soal melambungnya harga beras belakangan ini. Menurut dia, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini bukan karena tidak adanya stok, tetapi karena produksi dalam negeri yang memang belum mencukupi.

"Kalau beras itu kuncinya ada di produksi. Bahkan penggiling padi saat ini sangat perlu pasokan, karena memang tidak ada bahannya," katanya ketika dihubungi melalui telepon seluler di Jakarta, Selasa, 5 September 2023.

Data Panel Harga yang dirilis Bapanas menunjukkan harga beras rata-rata nasional untuk kualitas medium dan premium sama-sama naik. Per hari ini Rabu 6 September 2023, misalnya, harga beras medium dan premium masing-masing berada di Rp 12.550 dan Rp 14.300 per kilogram atau naik 0,4 persen dan 0,7 persen bila dibandingkan 6 Agustus 2023.

Merespons hal tersebut, kata Arief, Bapanas mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mendistribusikan bantuan beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Tiap KPM akan mendapatkan sebanyak 10 kilogram beras selama tiga bulan.

"Ada 640 ribu ton beras yang didistribusikan untuk bantuan sesuai perintah Presiden," ujar Arief.

Advertising
Advertising

Adapun saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,52 juta ton saat ini. Ia menyebutkan, bakal ada tambahan 400 ribu ton CBP hingga akhir tahun untuk memastikan ketahanan pangan.

"Insya Allah aman (stok cadangan beras), kami jaga," tutur Arief.

Selanjutnya: Sejak awal 2023, kata Arief, Bapanas merencanakan...

<!--more-->

Sejak awal 2023, kata Arief, Bapanas merencanakan untuk pengadaan beras yang dilakukan Perum Bulog tersebut. Hal itu bertujuan untuk menjaga stabilitas pangan dan mencegah terjadinya kelangkaan.

Adapun dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR pada Senin lalu, 4 September 2023, Bapanas menyatakan bahwa ketersediaan 12 komoditas diproyeksikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir Desember 2023.

Dua belas komoditas itu meliputi beras, jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng. Selain itu, komoditas kedelai, bawang putih, daging sapi-kerbau, dan gula konsumsi juga diprediksi aman dengan catatan membutuhkan pasokan impor.

Sementara itu, Kepala Ekonomi Bank Permata, Josua Pardede, menyebutkan faktor pendorong harga beras masih sama sejak tahun lalu. Antara lain kenaikan harga pupuk, permasalahan produksi, dan risiko kemarau panjang atau El Nino.

"Untuk memitigasi risiko inflansi, pemerintah perlu segera melakukan intervensi subsidi pupuk untuk meminimalkan biaya input pertanian," ucapnya. Selain itu Josua menambahkan bahwa pemerintah perlu menaikan kuota impor beras untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Dari sisi konsumen, pemerintah perlu secara rutin melekukan operasi pasar serta mendorong daerah menyediakan gudang penyimpanan di lokasi strategis untuk memastikan distribusi beras tetap aman. Dengan begitu, lambat-laun diharapkan harga beras naik bisa disetop.

ANTARA

Pilihan Editor: Fakta-fakta Harga Beras Menanjak Sejak Pekan Kedua Agustus 2023

Berita terkait

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

21 menit lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

37 menit lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

1 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

1 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

2 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

15 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

16 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

18 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

18 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

21 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya