Bahlil Sebut Investor Lokal Gelontorkan Rp 40 Triliun untuk Bangun Fasilitas Pendukung Klaster 1A IKN

Rabu, 6 September 2023 09:29 WIB

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers 'Kebijakan dan Implementasi Hilirisasi Sebagai Kedaulatan Negara' di kantornya, Jakarta, Jumat, 30 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan nilai investasi pembangunan fasilitas pendukung klaster 1A Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar Rp 30–40 triliun yang digelontorkan akan berasal dari investor dalam negeri.

“Mereka akan menyelesaikan klaster 1A termasuk di dalamnya adalah hotel, rumah sakit, kemudian beberapa fasilitas umum seperti room untuk rapat, mal, restoran dan kafe, serta mess itu akan terkejar,” kata Bahlil di Jakarta, Selasa, 5 September 2023.

Hal ini menindaklanjuti rencana para investor di Tanah Air seperti Agung Sedayu Group, Sinar Mas Group dan sejumlah perusahaan pengembang properti lainnya untuk melakukan peletakan batu pertama di IKN pada pertengahan September 2023.

Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan BKPM bersama konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ke IKN pada Agustus lalu.

Adapun klaster 1A IKN merupakan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang ditempati oleh Presiden dan Wakil Presiden RI, termasuk Lembaga Tinggi Negara yakni MPR, DPR, DPR, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Advertising
Advertising

Selain itu klaster 1A IKN akan diisi oleh kantor Kementerian Koordinator yakni Kemenko Perekonomian, Kemenko Polhukam, Kemenko PMK dan Kemenko Marves. Lalu Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pertahanan.

Pembangunan sub wilayah perencanaan KIPP IKN memiliki total luas lahan 2.876 hektare dan area pengembangan 921 hektare. Pembangunan klaster 1A beserta fasilitas pendukungnya ditargetkan rampung sebelum Agustus 2024 agar dapat digunakan untuk upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI.

Lebih jauh Bahlil menyebutkan bahwa sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, Korea, Eropa, Cina, dan Singapura juga telah bergabung sebagai investor pengembangan IKN.

Salah satu kerja sama dengan negara asing adalah dalam bidang pengelolaan limbah, terutama limbah fat, oil, and grease (FOG) atau limbah minyak goreng dan lemak makanan, sebagai dukungan untuk mewujudkan smart and green city di Nusantara.

Per Mei 2023, sudah ada 220 letter of intent (LoI) dari dunia usaha yang siap berinvestasi di IKN, baik dalam maupun luar negeri. Sebanyak 34 di antaranya telah menandatangani non-disclosure agreement (NDA) dengan pemerintah dan siap berproses lebih lanjut.

Pemerintah telah mematok anggaran pembangunan IKN sebesar Rp 466–488 triliun. Adapun Sekitar 20 persen dari dana itu atau Rp88–92,34 triliun akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

ANTARA

Pilihan Editor: IKN Disebut-sebut Bakal jadi Penghubung Lintas ASEAN dan Usung Konsep Tri - City, Apa Maksudnya?

Berita terkait

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

29 menit lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

1 jam lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

2 jam lalu

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

3 jam lalu

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

Tuhiyat menyatakan prioritas MRT Jakarta saat ini menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan jalur dan infrastruktur pendukung lainnya.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

11 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

14 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Manfatkan AI untuk Bangun Infrastruktur Jalan di IKN

15 jam lalu

Kementerian PUPR Manfatkan AI untuk Bangun Infrastruktur Jalan di IKN

Menurut Kementerian PUPR pemanfaatan AI digunakan untuk membangun dan mempermudah proses konstruksi infrastruktur jalan di IKN

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

16 jam lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

17 jam lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

20 jam lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya