Dapat Golden Visa Pertama, CEO OpenAI Samuel Altman Pernah Buka Debat Publik soal AI
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Selasa, 5 September 2023 17:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, Samuel Altman, menjadi orang asing pertama yang mendapatkan Golden Visa RI usai diundangkan akhir Agustus 2023 lalu. Altman menerima golden visa dengan sub kategori tokoh dunia dengan masa tinggal 10 tahun yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim.
Samuel Altman adalah tokoh dunia yang merupakan CEO dan Co-Founder OpenAI, perusahaan riset dan penerapan artificial intelligence (AI) di Amerika Serikat yang memiliki misi memastikan kecerdasan buatan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
"Dengan golden visa ini, Altman diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia,"kata Silmy Karim, Senin, 4 September 2023.
Sejumlah manfaat golden visa
Sebagai pemegang golden visa, Altman akan dapat menikmati sejumlah manfaat eksklusif dari jenis visa ini. Di antaranya adalah jalur pemeriksaan dan layanan prioritas di bandara; jangka waktu tinggal lebih lama; kemudahan keluar dan masuk Indonesia; serta efisiensi karena tidak perlu lagi mengurus ITAS ke kantor imigrasi.
Pemberian Golden Visa terhadap Altman menjadi bentuk konkret peran Ditjen Imigrasi untuk menyukseskan pembangunan ekosistem Artificial Intelligence di Indonesia.
“Begitu sampai di Indonesia, tidak perlu lagi mengurus izin tinggal terbatas (ITAS) di kantor imigrasi. Kami berikan karpet merah sebagai imbal balik atas sumber daya yang bisa mereka berikan," ujar Silmy Karim.
Sam Altman pernah buka debat publik soal AI
Sebelumnya, Sam Altman sempat mengunjungi Jakarta dan menjadi pembicara soal AI dalam 'Conversation with Sam Altman' yang digelar di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, Rabu 14 Juni 2023.
Acara yang diselenggarakan dari Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial atau KORIKA dan GDP Venture ini bertujuan “memperluas pemahaman masyarakat tentang teknologi AI”, kata siaran pers yang diterima pada Senin, 12 Juni 2023. KORIKA merupakan organisasi orkestrator quad-helix pemerintah, akademik, bisnis, dan komunitas untuk percepatan inovasi AI di Indonesia.<!--more-->
1.300 orang hadir langsung
Setidaknya 1.300 orang menghadiri acara ini. Jumlah itu belum termasuk 2900 lainnya yang mengikuti streaming acara tersebut lewat kanal YouTube.
Sam Altman, pemuda berusia 38 tahun yang menjadi CEO OpenAI, itu memikat sejumlah besar kalangan dari komunitas teknologi AI dan mereka yang tertarik dengannya di Tanah Air. Tampil dalam balutan kemeja batik dengan warna dasar hitam dan merah, Altman menjawab sederet panjang pertanyaan mulai dari ChatGPT, large language models, sampai artificial general intelligence (AGI).
Nadiem Makarim ikut bertanya
Di antara pertanyaan itu adalah yang disampaikan langsung Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim yang hadir di antara 1.300 pemegang tiket masuk ke Grand Ballrooom Hotel Indonesia Kempinsky. Selebihnya pertanyaan dipilihkan dari antara yang diajukan pemegang tiket di platform terpisah.
"Pendidikan adalah contoh paling menarik di antara sektor lain tentang apa yang akan terjadi dengan adanya ChatGPT," kata Sam Altman di antara jawaban yang diberikannya kepada Nadiem. ChatGPT disebut Altman sebagai tool baru untuk belajar. "Inilah bagaimana umat manusia menapaki kemajuan...kita membangun tool yang lebih baik," katanya.
Sam Altman juga menekankan misi OpenAI yang tak berubah kepada Menteri Nadiem, yakni membangun AGI yang aman sambil berupaya memberikan benefit daripadanya. Dia mengungkap adanya perubahan strategi lewat kapitalisasi demi membiayai pengembangan sistem dan teknologi chatbot AI itu.
Termasuk untuk bisa membuatnya semakin luas digunakan dan merekrut sumber daya pemilik bakat yang super. "Tapi kami tetap tak akan meninggalkan prinsip non profit, caranya dengan membagikan benefitnya, aksesnya, kepada pemerintahan dan masyarakat," kata pemilik nama lengkap Samuel H. Altman itu menambahkan.
2 tantangan dari ChatGPT
Menurut Sam Altman, ada dua bagian tantangan dari ChatGPT. Yang pertama adalah teknis, dan GPT-4 disebutnya sudah jauh lebih berkembang secara teknis. Bagian kedua yang justru dinilainya lebih berat, yang sedang dihadapi saat ini
Salah satu pendiri Hydrazine Capital, mantan presiden Y Combinator, juga pendiri dan mantan CEO Loopt ini menunjuk tantangan 'siapa yang harus memutuskan'. Tantangan ini diperumit dengan legislasi antar negara yang berbeda-beda.
"Siapa yang memutuskan nilai-nilai-nilai apa yang akan membatasi sistem ini? Siapa yang memutuskan apa yang bisa dan tidak bisa dikerjakannya? Dan siapa yang memutuskan seperti ada default-nya."
Acara 'tanya-jawab' sepanjang lebih dari 1,5 jam itu dipandu Hammam Riza, Presiden KORIKA, yang juga peneliti utama di BRIN dan Profesor bidang teknologi AI di Universitas Syah Kuala.
AYU CIPTA | ZACHARIAS WURAGIL
Pilihan Editor: Profil Samuel Altman, Bos ChatGPT yang jadi WNA Pemegang Golden Visa Pertama