TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, Samuel Altman, menjadi orang asing pertama yang mendapatkan Golden Visa RI usai diundangkan akhir Agustus 2023 lalu. Altman menerima golden visa dengan sub kategori tokoh dunia dengan masa tinggal 10 tahun yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim.
"Dengan golden visa ini, Altman diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia," kata Silmy Karim, Senin, 4 September 2023.
Sebagai pemegang golden visa, Altman akan dapat menikmati sejumlah manfaat eksklusif dari jenis visa ini. Di antaranya adalah jalur pemeriksaan dan layanan prioritas di bandara; jangka waktu tinggal lebih lama; kemudahan keluar dan masuk Indonesia; serta efisiensi karena tidak perlu lagi mengurus izin tinggal terbatas (ITAS) ke kantor imigrasi.
Pemberian Golden Visa terhadap Altman menjadi bentuk konkret peran Ditjen Imigrasi untuk menyukseskan pembangunan ekosistem Artificial Intelligence di Indonesia.
“Begitu sampai di Indonesia, tidak perlu lagi mengurus izin tinggal terbatas (ITAS) di kantor imigrasi. Kami berikan karpet merah sebagai imbal balik atas sumber daya yang bisa mereka berikan," ujar Silmy Karim.
Lalu, seperti apa profil dari Sam Altman?
Profil Sam Altman
Sam Altman lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, pada 22 April 1985. Altman diketahui mulai belajar dan mengenal dunia komputer sejak berusia delapan tahun.
Altman bersekolah di John Burroughs School, St. Louis, lalu melanjutkan pendidikannya di Stanford University jurusan ilmu komputer. Namun, Altman hanya menjalani studinya selama dua tahun di sana karena di-drop out pada 2005.
Altman mulai membangun usahanya sendiri dengan mendirikan beberapa perusahaan teknologi. Setelah memulai bisnisnya, Sam Altman mulai mengembangkan usaha menjadi investor dan pengusaha yang berbasis di San Francisco.