Impor Beras 1 Juta Ton dari India Batal, Pengamat: Tidak Lepas dari Konteks Politik

Selasa, 5 September 2023 09:14 WIB

Aktivitas pembongkaran beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. Pemerintah telah mengalokasikan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023 kepada Perum Bulog, sebanyak 500.000 ton di antaranya direalisasikan hingga Mei 2023. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori merespons batalnya impor beras dari India sebesar 1 juta ton. Langkah ini disayangkan lantaran harga beras di dalam negeri tengah melonjak.

"Penting dipahami bahwa kebijakan beras di India tidak lepas dari konteks politik: pemilu yang akan diikuti lagi oleh rezim yang tengah berkuasa yaitu Narendra Modi," kata Khudori melalui keterangannya kepada Tempo, Senin, 4 September 2023.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas memastikan impor beras 1 juta ton dari India batal. Zulhas mengatakan impor beras batal karena India tengah menyetop ekspor berasnya untuk mengamankan pasokan dalam negeri. Harga pangan di negara tersebut, kata Zulhas, tengah melonjak dan mengakibatkan inflasi yang tinggi.

Khudori berujar, sejak semula rencana impor 1 juta ton beras dari India adalah bentuk jaga-jaga atau antisipasi. Khususnya, apabila El Nino membuat produksi padi turun drastis dan impor tidak mudah didapatkan. Karena itu, skema yang dibuat berbentuk kontrak beli.

Kontrak itu akan didatangkan jika Indonesia benar-benar butuh. Jika tidak, kontrak beli tersebut tidak direalisasikan.

Advertising
Advertising

Khudori menilai kebijakan beras India amat dinamis, berubah-ubah, bahkan simpang siur. Termasuk kebijakan pada 20 Juli lalu yang menutup ekspor beras non-basmati dan broken rice. Rencana kebijakan baru itu pun, menurut dia, sepertinya masih amat mungkin berubah lagi.

India menghadapi tantangan dalam produksi komoditas pertanian

<!--more-->

Dia berujar India saat ini tengah menghadapi inflasi yang tinggi, terutama dari inflasi pangan. India juga menghadapi tantangan dalam produksi komoditas pertanian, termasuk padi. Tetapi itu, ucap Khudori, bukan hanya dihadapi India. Produsen padi yang lain, seperti Vietnam, Thailand, China, dan Indonesia pun menghadapi masalah yang sama.

Ia menggarisbawahi pemerintah di mana pun yang akan ikut pemilu akan mengamankan harga pangan dan inflasi. Namun bagi Indonesia, kebijakan protektif India dampaknya tidak terlalu besar. Karena impor Indonesia dari India sebagian besar berupa beras patahan (broken rice). Impor beras patahan atau menir itu sebagian besar untuk industri.

Di sisi lain, ia menilai ada dampak tidak langsung dari kebijakan beras India itu, yakni dalam bentuk kenaikan harga beras setelah kebijakan India itu dikeluarkan. Produksi padi di India juga diperkirakan menurun, tapi penurunannya tipis.

"Dari sisi ini agak sulit dipahami kebijakan perberasan India yang amat drastis itu. Kebijakan itu hanya masuk akal dipahami dalam konteks kontestasi pemilu," ucapnya.

RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan editor: Jokowi Bertemu PM Kamboja, Bahas Rencana Impor Beras 250 Ribu Ton

Berita terkait

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

1 jam lalu

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

Anak kedua SYL, Kemal Redindo, disebut meminta Rp 111 juta untuk aksesoris mobil dan Rp 200 juta untuk renovasi kamar di rumahnya.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

6 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

7 jam lalu

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

Nama anak kedua Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Kemal Redindo, viral karena disebut-sebut ikut memeras pegawai Kementan.

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

11 jam lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

Anak SYL Minta Uang Rp 21 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Membeli Sound System

21 jam lalu

Anak SYL Minta Uang Rp 21 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Membeli Sound System

Anak SYL pernah meminta uang Rp 21 juta ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan untuk pembelian sound system.

Baca Selengkapnya

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

22 jam lalu

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

Program ini memungkinkan Indonesia mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

23 jam lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Pejabat Kementan Patungan Hingga Rp 773 Juta untuk Biayai Perjalanan SYL ke Belgia

23 jam lalu

Cerita Pejabat Kementan Patungan Hingga Rp 773 Juta untuk Biayai Perjalanan SYL ke Belgia

Sesditjen Tanaman Pangan bercerita para pejabat harus patungan mengumpulkan uang membiayai perjalanan SYL ke Belgia.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Kementan Ungkap Ancaman Mutasi Jika Tak Penuhi Kebutuhan Partai NasDem

1 hari lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Ungkap Ancaman Mutasi Jika Tak Penuhi Kebutuhan Partai NasDem

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menjadi salah satu saksi dalam lanjutan sidang Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

KPK jadwalkan ulang pemanggilan pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyur yang mangkir dalam pemeriksaan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya