Kepala Bappenas Nilai Perubahan Iklim Berpotensi Menyebabkan Kerugian Negara Rp 22,8 Triliun per Tahun

Senin, 21 Agustus 2023 14:31 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam acara Dialog Nasional Antisipasi Dampak Perubahan Iklim untuk Pembangunan Indonesia Emas 2045. TEMPO/Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bencana alam akibat perubahan iklim di Indonesia mengakibatkan setidaknya Rp 22,8 triliun per tahunnya.

Dalam kurun 2020-2024, Bappenas pun memperkirakan perubahan iklim akan menyebabkan potensi kerugian ekonomi senilai Rp 544 triliun. "Karena itu diperlukan intervensi kebijakan," ujarnya dalam dialog nasional di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin 21 Agustus 2023.

Ia mengatakan bencana alam yang terjadi di Indonesia mayoritas memang berupa bencana hidrometerologi. Jumlah kematian akibat bencana ini selama 10 tahun terakhir tercatat mencapai 1.183 orang.

Adapun potensi kerugian ini akan berasal dari penggenangan pesisir, kelangkaan air, dan kecelakaaan kapal. Serta penurunan produktivitas beras, peningkatan kasus penyakit sensitif, dan sebagainya.

Sementara itu, Indonesia kini mengalami kenaikan suhu di atas 1,5 derajat celcius. Menurutnya, kondisi ini pun akan mengganggu seluruh sistem kehidupan. Sebab berpengaruh pada ketersediaan air, kekeringan, wabah penyakit, bencana alam.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, diperkirakan lebih dari 100 juta penduduk dunia akan miskin. Bahkan menurut pertemuan di Swedia terkait air di dunia, Suharso mengungkapkan ada Rp 4,8-5,7 miliar penduduk akan mengalami kekurangan air pada 2050.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memprediksi secara global pada 2050 akan terjadi peningkatan kerentanan stok pangan dunia. Dia menegaskan berkurangnya stok pangan akan melanda seluruh dunia, termasuk indonesia.

Di sisi lain, Food and Agriculture Organization (FAO) mengatakan perubahan iklim akan menyebabkan krisis pangan. Pasalnya, petani kecil adalah kelompok yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Sementara itu, perubahan iklim diperkirakan akan berimbas buruk pada 500 juta petani kecil yang merupakan produsen 80 persen stok pangan dunia.

"Ini terjadi di seluruh dunia. Jadi kita mau impor beras, mau dari mana? Semuanya kondisinya lebih parah dari Indonesia," kata Dwikorita.

Pilihan Editor: Lawan Perubahan Iklim, ITS Gelar Aksi Tanam Pohon Diikuti 8 Ribu Peserta

Berita terkait

Tahun Depan, Pemerintahan Prabowo Hadirkan Sekolah Unggul Terintegrasi di 39 Kabupaten/Kota

1 hari lalu

Tahun Depan, Pemerintahan Prabowo Hadirkan Sekolah Unggul Terintegrasi di 39 Kabupaten/Kota

BAppenas menyebut pemerintahan Prabowo akan menyiapkan Sekolah Unggul Terintegrasi yang tersebar di 39 kabupaten atau kota tahap pertama pada 2025

Baca Selengkapnya

Seperti Apa Konsep Sekolah Unggul Terintegrasi Ala Prabowo?

3 hari lalu

Seperti Apa Konsep Sekolah Unggul Terintegrasi Ala Prabowo?

Bappenas mengungkap konsep Sekolah Unggul Terintegrasi milik Prabowo Subianto. Menyasar daerah-daerah yang tingkat pendidikannya masih tertinggal

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

3 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis: Ditanggapi Koperasi Warteg hingga Soal Bujet

3 hari lalu

Makan Siang Gratis: Ditanggapi Koperasi Warteg hingga Soal Bujet

Pemerintah Kota Bandung bersama Indonesia Food Security Review (IFSR) melakukan uji program makan siang gratis bagi pelajar di enam sekolah

Baca Selengkapnya

Bappenas Libatkan TKN Prabowo-Gibran dalam Pembahasan Teknis Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Bappenas Libatkan TKN Prabowo-Gibran dalam Pembahasan Teknis Makan Siang Gratis

Menurut Bappenas perencanaan program makan siang gratis akan masuk Rencana Kerja Pemerintah 2025 dan RPJMN 2025-2029

Baca Selengkapnya

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

5 hari lalu

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

ESDM menyatakan WNACina yang jadi tersangka itu telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan atas kegiatan tambang ilegal bijih emas.

Baca Selengkapnya

Pakar Minta Makan Siang Gratis Disediakan Rutin, Senin sampai Jumat

7 hari lalu

Pakar Minta Makan Siang Gratis Disediakan Rutin, Senin sampai Jumat

Pakar mendorong pemerintah menyalurkan makan siang gratis sebanyak lima kali per minggu kepada anak-anak secara rutin

Baca Selengkapnya

Tanggapi Bappenas, Pakar: Makan Siang Gratis untuk Dukung Prestasi Belajar

7 hari lalu

Tanggapi Bappenas, Pakar: Makan Siang Gratis untuk Dukung Prestasi Belajar

Pakar menilai program makan siang gratis bisa memberikan dampak positif jika memang ditujukan untuk mendukung kecerdasan akademik, pertumbuhan mental

Baca Selengkapnya

Bappenas Perkirakan Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali dalam Sepekan

8 hari lalu

Bappenas Perkirakan Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali dalam Sepekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

8 hari lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya