Faisal Basri Sebut Konflik Kepentingan Marak di Pusaran Kekuasaan: Indeks Demokrasi di Indonesia Turun

Minggu, 20 Agustus 2023 10:24 WIB

Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri menilai telah terjadi kemunduran indeks demokrasi di Tanah Air. Kemunduran tersebut terjadi baik pada Democracy Index versi Economist Intelligence Unit maupun V-Dem Report.

"Peringkat Indonesia merosot tajam dalam dua tahun terakhir," ujar Faisal melalui website pribadinya, faisalbasri.com pada Sabtu, 19 Agustus 2023.

Pada Democracy Index 2022, yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), tercatat Indonesia berada di ranking 54 atau turun dua peringkat. Indonesia masuk dalam kategori flawed democracies dengan angka 6,71. Indeks demokrasi Indonesia berada di bawah Filipina, Brazil, India, Afrika Selatan, Timor Leste, dan juga Malaysia.

Dalam Liberal Democracy Index 2022 yang dirilis oleh V-Dem Institute, University od Gothenburg, Indonesia juga turun 3 peringkat yakni berada di ranking 76. Posisi Indonesia pun dalam indeks ini berada di bawah Timor Leste, Brazil, Afrika Selatan, Taiwan, Amerika Serikat, dan Jepang.

Sejalan dengan penurunan indeks demokrasi, ia berujar checks and balances di Tanah Air meredup. Musababnya, menurut Faisal, konflik kepentingan atau conflict of interest kian kasat mata di pusaran inti kekuasaan.

Advertising
Advertising

Faisal Basri menilai hal itu terjadi karena batas antara penguasa dan pengusaha kian pudar, sehingga menyuburkan oligarki. Di tengah dinamika lingkungan strategis seperti itu, smelter nikel hadir. "Polemik keberadaan smelter nikel dan sejumlah kebijakan kontroversial tentu saja bukan sekedar fenomena bisnis atau ekonomi," tuturnya.

Lebih lanjut, Faisal mengungkapkan incremental capital output ratio juga melonjak tajam selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ia menjelaskan ICOR yang tinggi mencerminkan investasi tidak efisien akibat praktik mark-up dan korupsi.

Tingginya ICOR Indonesia, ucap Faisal, juga disebabkan penunjukan langsung dalam pembangunan proyek-proyek pemerintah. Ditambah perencanaan yang lemah, serta buruknya manajemen proyek.

Faisal pun menilai indikasi korupsi di Tanah Air semakin marak. Hal itu terlihat dari indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia yang memburuk. Skor IPK pada 2022 turun tajam, dari 38 pada 2021 menjadi 34 pada 2022. Sehingga mundur kembali ke pencapaian delapan tahun sebelumnya yaitu pada 2014.

Pilihan Editor: Faisal Basri Ungkap UU Cipta Kerja Tidak Tingkatkan Pertumbuhan Investasi, Ini Datanya



Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

9 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

9 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

9 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

12 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

13 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

14 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

15 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

16 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

19 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

24 hari lalu

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) prediksi 5 skenario potensial putusan MK sengketa Pilpres 2024 yang akan di gelar Senin, 22 April 2024

Baca Selengkapnya