Jokowi Jajal LRT Jabodebek, Dirut KAI: Resmi Layani Masyarakat pada 26 Agustus
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Grace gandhi
Kamis, 10 Agustus 2023 20:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo mengatakan light rail transit atau LRT Jabodebek siap beroperasi secara resmi melayani penumpang pada 26 Agustus 2023.
Hal itu diungkap Didiek setelah uji coba kedua yang dilakukan Presiden Joko Widodo alias Jokowi berjalan lancar dan aman, sesuai dengan standar keamanan transportasi.
Proses uji coba itu dilakukan dari Stasiun Jatimulya hingga Stasiun Dukuh Atas pada Kamis, 10 Agustus 2023, ditempuh dengan kecepatan rata-rata 50 kilometer per jam. Sebelum uji coba itu, KAI melakukan berbagai peningkatan kesiapan sarana dan prasarana, termasuk integrasi system software, sesuai dengan arahan Kementrian BUMN.
Evaluasi dan perbaikan akan dilakukan berkelanjutan terutama pada software dan sistem automasi kereta yang penting, mengingat LRT akan beroperasi otomatis tanpa masinis.
“Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, LRT adalah moda transportasi baru di Indonesia. Untuk itu, kami akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam memberikan rasa nyaman dan aman kepada penumpang,” ujar Didiek lewat keterangan tertulis, Kamis, 10 Agustus 2023.
Selain itu, KAI juga akan melakukan pengawasan jalur rel LRT Jabodebek secara ketat di beberapa titik, terutama yang berada di atas lalu lintas ibu kota. Termasuk akan bersinergi dengan operator moda transportasi lainnya, sehingga di sejumlah stasiun, penumpang bisa menggunakan moda lain, seperti TransJakarta, untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan.
Selanjutnya: Sebelumnya, Presiden Jokowi menugaskan....
<!--more-->
Sebelumnya, Presiden Jokowi menugaskan Kementerian BUMN melakukan evaluasi, mencari solusi bersama kementerian terkait, dalam mendorong percepatan pembangunan proyek transportasi, terutama LRT, sesuai target. Sebagai tindak lanjut, dalam proses pengawasan pengerjaan proyek LRT, Kementrian BUMN menemukan sejumlah hal yang masih harus diperbaiki perusahaan BUMN.
Hal itu dilakukan untuk menjamin transparansi serta kesesuaian proyek tersebut. Sehingga dapat segera beroperasi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sekaligus memberikan efek berganda besar terhadap perekonomian.
Kementerian BUMN juga sangat berhati-hati dalam melakukan cek dan ricek, termasuk terkait operasional LRT, sebelum dibuka untuk umum. Hal itu, kata Didiek, sebagai wujud tanggungjawab Kementrian BUMN, agar semua proyek infrastruktur khususnya sektor transportasi saling terintegrasi, sehingga bermanfaat buat Masyarakat luas.
Didiek juga menjelaskan soal berbagai penyesuaian kondisi jalur LRT Jabodebek. Sehingga pergerakan kereta masih dalam batas standar keamanan. Penyesuaian itu termasuk juga pada jadwal keberangkatan kereta.
“Khususnya di jalur yang berada di Kawasan segitigas emas Kuningan, Gatot Subroto sampai ke Dukuh Atas, perjalanan LRT agak sedikit melambat. Agar kenyamanan penumpang tetap terjaga,” kata Didiek.
Dengan beroperasinya LRT, dia pun berharap warga commuter, dapat melakukan perjalanan ke Jakarta dan kembali dengan waktu tempuh lebih cepat daripada kendaraan pribadi. Selain tidak kena macet, menurut Didiek, penumpang juga dapat menikmati suasana ibu kota dengan nyaman, dan sampai ke tujuan tepat waktu.
Pilihan Editor: Jembatan Cibiru Hilir Akses Stasiun Kereta Cepat Tegalluar Beroperasi, KCIC: 15 Menit ke Kota Bandung