Hadiri Peresmian Aloha PIK 2, Erick Thohir: Dorongan Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Kamis, 10 Agustus 2023 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir hadir dalam peresmian Aloha PIK 2 di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Selasa 8 Agustus 2023. Ia didampingi pendiri Agung Sedayu Sugianto Kusumo atau Aguan.
Aloha yang berlokasi di Pantai Pasir Putih PIK 2 sepanjang 4 kilometer merupakan destinasi wisata baru untuk kuliner bernuansa tropis. Konsepnya seperti di Pantai Hawaii.
Founder dan CEO of Arkana Agung Sedayu Group Steven Kusumo mengatakan kawasan Pantai Indah Kapuk merupakan kawasan mandiri yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas mulai dari destinasi wisata dan kuliner, retail, komersial, perkantoran, residential dan CBD. " Kawasan ini akan menjadi destinasi wisata utama pilihan residen, wisatawan lokal maupun internasional," kata Steven.
Erick Thohir: Saya Bingung Apakah ini di Hawaii?
Erick Thohir mengaku sempat bingung ketika pertama kali menginjakkan kaki di destinasi kuliner tepi laut bernuansa Hawaii, Aloha Pantai Indah Kosambi (PIK 2). "Apakah ini di Hawaii atau Pantai Indah Kapuk," kata Erick saat memberikan sambutan dalam grand opening Aloha PIK 2 di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Selasa 8 Agustus 2023.
Tak menyangka masih di Indonesia
Erick takjub melihat konsep wisata kuliner Aloha tersebut. Ia mengaku sempat bingung dan tidak menyangka jika kawasan pantai tersebut masih di Indonesia.
"Awalnya saya bingung dan baru sadar, ternyata ini masih di Indonesia setelah melihat tarian Nusantara dalam pembukaan grand opening yang menampilkan berbagai macam tarian tradisional salah satunya tari Bali," kata Erick.
Didampingi para petinggi Agung Sedayu Group, Erick Thohir meresmikan kawasan wisata kuliner ala pantai Hawaii sepanjang 4 kilometer tersebut. Erick juga menandatangani prasasti Aloha di kawasan itu.<!--more-->
Kolaborasi pemerintah dan swasta
Hadirnya Aloha, kata Erick, menjadi sebuah dorongan untuk bisa berkolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam meningkatkan industri kreatif dan pariwisata. Sebab, kata Erick, sampai saat ini Jakarta belum sampai pada potensi wisata yang diinginkan.
"Apalagi ke depan Ibu Kota akan pindah ke IKN yang artinya Jakarta sebagai kawasan dunia usaha dan pariwisata mempunyai kesempatan yang luar biasa. Ini yang kita dorong, kolaborasi antar pemerintah pusat daerah swasta dan BUMN juga mendukung," ujarnya.
PIK jadi percontohan luar biasa
Erick Thohir juga mengatakan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) sudah memberikan percontohan yang luar biasa karena tidak hanya membangun kawasan kawasan properti semata tapi membangun kawasan customer experience.
"Luar biasa bagaimana bisa membangun kawasan customer experience," kata Erick.
Perputaran uang di PIK 2 Rp 65 miliar sebulan
Erick menyebutkan, perputaran uang di PIK 2 dalam sebulan mencapai Rp 65 miliar dan dia yakin angka ini bisa terus meningkat dengan jumlah kunjungan yang terus melonjak." Saya yakin angka ini bisa triple. kunjungannya mencapai 20 ribu, bahkan tertinggi 80 ribu," kata Erick.
Erick mengatakan hal yang luar biasa ketika ada private sektor swasta yang berani berinvestasi di industri yang semestinya pemerintah hadir lebih agresif. "Ada private sektor, di bawah kepemimpinan pak Aguan dan keluarga," kata Erick.
Industri kreatif dan pariwisata harus terus didorong
Erick mengatakan industri kreatif dan pariwisata di Indonesia harus terus didorong. Sebab, jika dilihat dari dalam perbandingan kedatangan pariwisata di Indonesia dengan negara tetangga masih jauh.
"Artinya belum sampai pada potensi yang kita ingingkan," ucapnya.
Erick mengatakan terus mendorong ekosistem pariwisata, seperti di Borobudur pada saat perayaan Waisak, membangun TMII dan ada pihak swasta yang membangun kawasan pantai sepanjang 5 kilometer." Bayangkan, kayaknya sih gak ada di Indonesia."
Erick menolak ketika awak media meminta tanggapan masalah lain di luar acara Aloha itu. " Gak boleh, itu di tempat lain saja," katanya sambil berjalan ke luar kawasan pantai.
JONIANSYAH HARDJONO
Pilihan Editor: Solusi Jokowi Atasi Polusi Udara Jakarta dengan Pindah IKN disebut Tak Solutif, Mengapa?