TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan salah satu solusi untuk mengatasi polusi udara di DKI Jakarta adalah dengan menggeser beban tersebut ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta, sehingga sebagian nanti digeser ke Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin, 7 Agustus 2023.
Selain itu, solusi lainnya menurut Jokowi adalah terus mendorong agar pembangunan transportasi massal, seperti MRT, LRT hingga kereta cepat di Jakarta dan sekitarnya bisa segera selesai.
Walhi: pernyataan dangkal
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyayangkan pernyataan Jokowi tersebut.
"Kami menyayangkan pernyataan dangkal yang berusaha menyederhanakan masalah itu keluar dari seorang presiden yang pernah menjadi Gubernur Jakarta," kata Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Suci Fitriah Tanjung, pada Tempo, Selasa, 8 Agustus 2023.
CLS Udara sudah jawab akar persoalan
Lebih jauh, Suci menyebut proses pengadilan citizen lawsuit pencemaran udara Jakarta (CLS Udara) yang dimenangkan warga hingga tingkat banding sebenarnya sudah menjawab akar persoalan.
"Mulai dari over konsumsi energi kotor untuk kendaraan bermotor, emisi tidak bergerak dari industri dan PLTU di sekitar Jakarta, open burning sampah, dan sebagainya," tutur dia.
Jokowi harus paham betul masalah polusi di Jakarta
Suci menilai, seharusnya Jokowi memahami masalah polusi di Jakarta tidak sesederhana itu. "Presiden kalau mau solutif harusnya perintahkan menterinya untuk melakukan sesuatu yang lebih solutif," ujar dia.
Menurut Suci, solusi apapun tidak akan efektif menangani polusi udara sebelum masalah ini dibicarakan bersama-sama oleh lintas kementerian, yaitu Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama dengan Pemda Jakarta, Jawa Barat dan Banten untuk mengatasi emisi lintas batas.